Mohon tunggu...
Jemmy Hendiko
Jemmy Hendiko Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer | Translator | Interpreter | Editor | Freelance Writer | Blogger |

Seorang pembelajar yang gemar memungut ide-ide yang bertebaran lalu mengabadikannya dalam tulisan. Lahir dan tumbuh di Talang, sebuah nagari di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Ia merampungkan studi S-2 di International Islamic University Malaysia (IIUM), sedangkan jenjang S-1 ia selesaikan di Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir. Aktivitasnya saat ini adalah sebagai dosen, dai, penulis, penerjemah Arab-Indonesia (vice versa), penerjemah Inggris-Indonesia (vice versa), jurnalis di www.indonesiaalyoum.com, interpreter, dan editor di sejumlah penerbit di tanah air. Punya hobi menulis sejak kecil dan semakin terasah ketika menjejakkan kaki di Negeri Para Nabi, Mesir. Ia bisa dihubungi melalui akun Twitter: @jemmyhendiko dan e-mail: jemmyhendiko@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peringati Hari Santri Nasional, Markaz Al-Azhar Indonesia Gelar Kuliah Umum

23 Oktober 2024   10:35 Diperbarui: 23 Oktober 2024   10:53 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bekasi - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Markaz Al-Azhar Indonesia (MAI) menggelar acara kuliah umum. Acara yang diadakan di mushalla kampus MAI pada hari Selasa sore (22/10) tersebut menghadirkan pemateri Sekretaris Jenderal Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Indonesia, Dr. Muchlis Hanafi, MA dan diikuti oleh para calon mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir yang tengah mengikuti program matrikulasi bahasa Arab di Madinatul Fusha.

Di awal materinya, Dr. Muchlis Hanafi mengulas peran sejumlah pahlawan nasional yang memiliki latar belakang santri dan ulama. Di antara tokoh-tokoh tersebut adalah sosok pahlawan nasional KH. Noer Ali. Peran kaum santri pada masa lalu, ungkap beliau, tidak terbatas dalam bidang keagamaan saja, namun mereka juga terlibat aktif dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Terkait tantangan santri di masa yang akan datang, Dr. Muchlis Hanafi menekankan bahwa tantangan santri di masa mendatang adalah bagaimana seorang santri mampu menguasai teknologi dan menggunakannya dalam hal-hal yang bermanfaat. Mahasiswa Al-Azhar, lanjut beliau, jangan sampai hanya menghabiskan waktu dengan gadget dan beragam aplikasi. Akan tetapi, mereka harus memikirkan bagaimana mereka mampu menggunakan kemajuan teknologi tersebut dalam hal-hal yang dapat mendatangkan manfaat bagi umat.

Di samping itu, dalam acara tersebut Dr. Muchlis Hanafi juga memberikan nasihat secara khusus kepada para calon mahasiswa Al-Azhar. "Keberhasilan kalian di Al-Azhar tidak akan cukup dengan bermodalkan kepintaran saja, namun harus dibarengi dengan ketekunan dan integritas," jelas beliau. Dalam hal ini, beliau juga menekankan bahwa seorang mahasiswa Al-Azhar harus memiliki kemampuan managerial waktu yang baik. Ketekunan adalah kesungguhan dalam belajar, sedangkan integritas adalah komitmen untuk menjunjung nilai-nilai moral, kejujuran, dan ketaatan kepada Allah.

Di akhir penyampaiannya, Dr. Muchlis Hanafi memberikan sejumlah tips kepada calon mahasiswa Al-Azhar. Beliau menyatakan, bahwa setidaknya ada tiga buku yang harus dibaca oleh para mahasiswa Al-Azhar guna mempelajari bagaimana para ulama terdahulu dalam mengelola waktu. Ketiga buku tersebut adalah kitab Qimatu az-Zaman 'inda al-'Ulama', kitab Shafahat min Shabri al-'Ulama', dan kitab al-'Ulama' al-'Uzzab Alladzina Atsaru al'-'Ilma 'ala az-Zawaj. Buku-buku tersebut adalah karangan Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah. "Kalian harus menyerap semangat juang para ulama dan para santri dalam membela tanah air. Warisi nilai-nilai juang para santri terdahulu. Sebab, tantangan kalian ke depan jauh lebih besar," tutup beliau. (JH)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun