Mohon tunggu...
jemi sihombing
jemi sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Jambi prodi Administrasi pendidikan FKIP

Semua akan indah pada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UNBK Dihapuskan? Apa yang Terjadi?

2 Juni 2022   13:34 Diperbarui: 2 Juni 2022   13:39 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo sobat Kompasiana

Kali ini saya Jemi Sihombing akan mengajak sobat semua membahas sebuah topik yang menarik, untuk sobat kompasiana bisa memberikan kritikan dan masukan dalam tulisan ini, yang menjadi topik bahasan kali ini adalah alasan Ujian Naional Berbasis Komputer ( UNBK) dihapuskan. Apakah ada alasan tertentu mengapa hal ini bisa terjadi, dan apakah hal ini memiliki dampak terhadap peserta didik baik di tingkat SD, SMP dan SMA? Mari kita bahas bersama.

Dalam dunia pendidikan kata Ujian pasti sering kita dengar dimulai dari menempuh pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga akhirnya di perguruan tinggi. Pada pendidikan dasar dan menengah terdapat ujian akhir yang biasanya disebut Ujian Nasional, Ujian Nasional diselenggarakan untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan peserta  didik pada jenjang satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah atas sebagai hasil dari proses pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Ujian Nasional dimulai pada tahun 1950 yang dimana saat itu disebut dengan nama ujian penghabisan (1950-1965), Ujian Negara (966-1971), Ujian Sekolah ( 1972-1979), Ebtanas (1980-2001), Ujian Akhir Nasional ( 2002-2004), Ujian Nasional ( 2005-2012), Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ( 2012-2019).

Namun pada tahun 2020 Ujian Nasional ini ditiadakan, hal ini pertama kalinya dikarenakan munculnya COVID-19 (Corona Virus) yang mucul pada akhir tahun 2019. Hal ini menjadi salah satu penyebab Menteri pendidikan Nadiem Makarim menghapuskan Ujian Nasional. Nadiem Makarim menghapuskan Ujian Nasional ini setelah mengadakan rapat dengan komisi X DPR RI secara online. Terdapat banyak alasan mengapa menteri pendidikan menghapuskan ujian nasional ini, alasan yang pertama adalah karena adanya prinsip dasar Kemndikbud yaitu keamanan dan kesehatan peserta didik dan juga keamanan anggota keluarga, beliau juga berpendapat jika UN tetap dilaksanakan di dalam tempat-tempat pengujian bisa menimbulkan risiko pada kesehatan .

Jika Ujian Nasional tetap dilasanakan yang menjadi korban bukan hanya peserta didik melainkan juga keluarga, terkhusus untuk keluarga yang sudah tua. Hal ini diajukan gegara jumlah pengikut UN pada tahun 2020 berkisar 8 juta. Nadiem Makarin juga berpendapat bahwa tidak ada yang lebih penting ketimbang kesehatan dan keamanan dari peserta didik dan keluarganya, sehingga pada Tahun 2020 UN dibatalkan secara resmi.

Disisi lain alasan UN dibatalkan adalah dikarenakan saat ini syarat untuk masuk ke Perguruan Tinggi bukan lagi dari nilai Ujian Nasional melainkan dengan menggunakan nilai rapor atau lebih sering kita dengar dengan kata SNMPTN ( Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), yang kedua melalui jalur ujian bersama sering juga disebut SBMPTN ( Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan ada yang ketiga Jalur mandiri. Setelah rapat secara online selesai dilaksanakan muncullah keputusan bahwa Ujian Nasional ditiadakan untuk seluruh jenjang pendidikan dari tingkat dasar hingga tingkat menegah atas. 

Keputusan Ujian Nasional dibatalkan cukup membuat masyarakat terkejut terkhusus para peserta didik yang sedang berada pada jenjang tersebut. Selain merasa terkejut dengan informasi tersebut tidak sedikit peserta didik yang kecewa dengan keputusan tersebut. Hal ini dikarenakan banyak siswa yang sudah mempersiapkan diri baik dengan belajar untuk menguasai materi, menjaga kesehatan supaya bisa melaksanakan Ujian Nasional yang pada akhirnya hal tersebut hnaya sekedar dalam wacana peserta didik. Namun dibalik adanya rasa kecewa yang dirasakan oleh sebagian peserta didik karena informasi tersebut terdapat juga peserta didik yang merasa informasi ini memberikan semangat dikarenakan tidak sedikit peserta didik yang merasa adanya Ujian Nasional akan memberikan beban berat kepada peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun