Pesawat Jeju Air 7C2216 yang kembali dari Bangkok, Thailand dikabarkan terjatuh setelah gagal mendarat di Muan International Airport, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024).
Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 yang mengangkut 181 orang (175 penumpang dan 6 awak pesawat) tersebut membawa 173 penumpang warga negara Korea dan 2 orang berkewarganegaraan Thailand. Evakuasi dilaporkan telah berakhir dengan hasil 179 orang tewas dan hanya 2 orang awak pesawat yang selamat.
Dikabarkan kecelakaan ini terjadi karena adanya tabrakan dengan sekawanan burung. Mengutip laman The Korea Herald, menara kontrol di Muan International Airport bemberi peringatan tabrakan burung kepada penerbangan Jeju Air sesaat sebelum kecelakaan.
Selama percobaan pendaratan pertama sekitar pukul 8:54 pagi, pesawat gagal mendarat sehingga membatalkan pendaratan dan kembali ke udara untuk mencoba melakukan pendaratan ulang. Menara kontrol bandara kemudian memberi peringatan kepada kru penerbangan mengenai potensi risiko tabrakan burung pada pukul 8:57 pagi. Hanya satu menit kemudian, pada pukul 8:58 pagi, pilot mengirimkan sinyal darurat mayday. Lima menit berlalu, pukul 9:03 pagi, pesawat jatuh ketika mencoba melakukan pendaratan ulang darurat dengan cara pendaratan perut tanpa roda pendarat yang sepenuhnya diturunkan. Akibatnya, pesawat menabrak pagar perimeter bandara dengan kecepatan tinggi, yang mengakibatkan kerusakan pesawat dan kebakaran seketika.
Lebih dari 1.560 petugas keamanan dikerahkan ke lokasi kejadian. Api berhasil dipadamkan dalam waktu 43 menit, dan upaya penyelamatan dimulai dari bagian belakang pesawat, di mana dua orang yang selamat berhasil dievakuasi.
Menyusul kecelakaan pesawat Jeju Air 7C2216, pemerintah Korea Selatan mengumumkan masa berkabung selama 7 hari hingga tanggal 4 Januari 2025.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H