Mohon tunggu...
Rahadyo Handraskoro
Rahadyo Handraskoro Mohon Tunggu... Administrasi - menulis sebagai terapi dan keluar sesaat dari kepenatan

omoi hibiki au shymponhy

Selanjutnya

Tutup

Bola

Melihat Timnas Singapura, Timnas yang (Sudah) Kapok dengan Naturalisasi

22 Desember 2021   09:25 Diperbarui: 22 Desember 2021   11:05 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi : http://hilmiofficial.blogspot.com/2015/05/singapore-national-football-team.html

Timnas Singapura di pagelaraan AFF Suzuki Cup tahun ini, cukup membuat publik terkejut melihat perkembangan Singapura saat ini yang jauh berbeda dibandingkan era Noh Alam Shah dan Baihakki Khaizan. saat ini timnas Sinapura mengandalkan keseimbangan antara pemain tua (Hariss Harun) dengan pemain muda (Iksan dan Irfan Fandi) dengan kecerdikan pelatih Tatsuma Yoshida yang menggantikan Radjocko Avramovic.

Dalam Pagelaran kali ini, Singapura hanya memakai Song ui-Young sebagai 'slot' pemain naturalisasi mereka, bandingkan dengan dekade 2000an Singapura identik dengan pemin naturalisasi bahkan tergolong pioner peserta AFF yang sering memakai pemain naturalisasi, Daniel Bennett (Inggris) Agu Casmir, Precius Emojeraye dan Itimi Dickson (Nigeria) Fahrudin Mustafic (Serbia), Aleksandar Duric (Bosnia) , Qiu Li, Shi Jiayi (China) . Hasilnya pun signifikan karena menjadi juara beruntun 2004 dan 2007.

Selepas 2012 yang masih mengandalkan Daniel Bennett, edisi 2014 dan 2016 menjadi edisi dimana mereka akhirnya memakai pemain lokal 100 persen, hasilnya pun bisa ditebak mereka selalu gagal di fase penyisihan grup. 2018 mereka memakai Jacob Mahler (Denmark) sebagi pemain naturalisasi mereka namun sama juga hasilnya.

AFF edisi kali ini menjadi pembuktian mereka dengan memakai hanya 1 Naturalisasi dan sisanya merupakan lokal, lokalnya pun termasuk lokal yang bermain di liga luar seperti Harris Harun (Johor Darul Takzim, Malaysia) Irfan Fandi (BG Pathum United, Thailand) Safuwan Baharudin (Selangor FA,Malaysia) dan Iksan Fandi (FK Jerv,Norwegia). Termasuk menarik melihat sepak terjang Timnas Singapura di edisi AFF kali ini.

Singapura menjadi pelajaran bagi semua peserta Timnas AFF atau ASEAN untung berpikir kembali buah simalakama bernama Naturalisasi, disatu sisi meningkatkan performa namun distu sisi dapat mematikan talenta lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun