Mohon tunggu...
Bola

Sepak Bola, Antara "Local Pride" dan Prestasi

9 April 2019   00:02 Diperbarui: 9 April 2019   12:48 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seringkali para suporter menanggapi masalah transfer pemain dalam klub sepakbola cukup sentimentil. Perdebatan selalu di kedua hal, apakah ia mewakili daerah yang menjadi basis klub atau ia dapat bermain baik dan menorehkan prestasi. Atau bisa jadi keduanya.

Namun, tentu saja sulit menemukan pemain yang memiliki kemampuan tinggi jika hanya terbatas di lokal tertentu. Mengingat pembinaan usia muda di Indonesia masih jauh dari ideal. Jika local pride yang dikejar, jelas prestasi bisa menurun bahkan terancam didepak dari liga profesional.

Maka dari itu, untuk menunjang prestasi, banyak klub justru meninggalkan local pride ini. Semakin tinggi kasta liga yang diikuti, semakin ditinggalkan pula local pride ini. Jadilah kedaerahan sekadar simbol belaka. Bahkan dalam banyak hal pemain dan pelatih asing menjadi kebanggaan tersendiri.

Local Pride dapat berjalan beriringan jika pembinaan usia muda berjalan di tiap daerah. Tentu klub akan mempertimbangkan pemain dari daerahnya sendiri jika itu dapat mendukung prestasi. Liga-liga amatir yang dibuat sebagai bagian dari pembinaan pun harus dikelola dengan baik. Sehingga dua hal ini terpenuhi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun