Siapa mengira kecamatan di pelosok Sleman, Yogyakarta yang dilewati Selokan Mataram ini ternyata menyimpan potensi besar. Seyegan, kampung halaman banyak pemain profesional yang kini malang melintang di jagad persepakbolaan tanah air.
Angkatan Muda Seyegan (AMS), termasuk klub pertama yang ada di bumi Mataram sebelum ada PSS Sleman, Persikup Kulonprogo dan Persig Gunungkidul. Klub ini menjadi babak awal bagaimana sepakbola mulai digandrungi.
Sekalipun hanya mengandalkan lapangan kampung, klub lokal ini banyak menyumbang pemain untuk klub profesional. Muhammad Hamdan Zamzani, stopper PSS Sleman yang menghantarkan klub ini ke liga 1 merupakan salah satu diantaranya.
Zamzani dididik di AMS sejak kanak-kanak. Ia mengawali karir profesional dari bergabung bersama Cablaki FC, Liga Amadora, Timor Leste. Ia juga pernah memperkuat skuad U-21 Bali United sebelum kembali ke klub di kampung halamannya. Ia kini di PSS juga termasuk salah satu pemain yang akan berlaga di Liga 1.
Selain Zamzani, ada pula Muhammad Febriansyah dan Burhan Akmal yang memperkuat skuad PSIS Semarang U-19 di musim kemarin. Ada lagi Humam Abdul Razak di Persebaya U-19.
Ada pula Seyegan United sejak 2014 silam. Sekalipun belum lama berdiri, klub ini menyumbang sedikitnya 14 pemain untuk U-17 PSS Sleman. Tim ini berhasil meraih peringkat ke-3 di Piala Soeratin musim lalu.
SSB ini hanya menarik iuran kepada orang tua murid sebesar 30 ribu. Biaya operasional, mulai dari sewa lapangan, mencetak jersey, bola, dan pengadaan berbagai peralatan tentu tidak murah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H