Mohon tunggu...
Jelia Megawati Heru
Jelia Megawati Heru Mohon Tunggu... -

Music Educator, lecturer, clinician, music advisor, pianist, and writer www.jeliaedu.blogspot.com www.piano-ensembles.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Musik: Obat Mujarab Anti Stress

27 Agustus 2012   23:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:15 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Jelia Megawati Heru http://jeliaedu.blogspot.com/2011/03/efek-positif-mendengarkan-musik.html "Sering migran, stress, gampang capek, depresi, dan panik? Coba deh baca artikel yang satu ini!" http://pictures.4ever.eu/love/i-love-music-150574 EFEK POSITIF MENDENGARKAN MUSIK Mengurangi stress

  • Nah, yang satu ini bagus untuk para suami idaman... Dalam kondisi PMS, selain coklat dan hadiah, musik dapat melepaskan ketegangan dalam tubuh wanita dalam menghilangkan rasa depresi dan uring-uringan. Sehingga tubuh menjadi lebih rileks dan tidur lebih baik di malam hari. Pakai musik saja, gak pake mahal... ^_^
  • Musik bisa meredakan amarah yang tidak terekspresikan, meningkatkan penghargaan pada diri kita sendiri, dan menghilangkan pembicaraan yang destruktif. Amarah, rasa jengkel, dan benci sering menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung lho.
  • Dokter bedah yang mendengarkan musik sebelum operasi dapat mengurangi stress dan meningkatkan kecermatan kerja. Umumnya dokter yang mendengarkan musik mempunyai detak jantung dan tekanan darah yang lebih rendah daripada dokter yang tidak mendengarkan musik sama sekali.

Cegah panik

  • Siapa yang tidak takut kalau harus menemui dokter dan menginap di rumah sakit, apalagi anak-anak? Pasti panik lah! Musik yang lembut membantu anak-anak dalam mengatasi kepanikan dan menanggulangi rasa sakit mereka, terutama cidera/penyakit yang mengharuskan mereka ke rumah sakit - dioperasi dan disuntik.
  • Tentu saja orang dewasa juga tidak kebal panik. Memutar musik yang lembut dan tenang pada saat panik attack, dapat membuat kita rileks dan mencegah reaksi yang berlebihan pada stress yang dialami.
  • Musik dapat membantu mengatasi demam panggung (stage fright) sesaat sebelum tampil - misalnya: ketika harus memberikan kata sambutan, interview pekerjaan, konser, dll.

Percepat kesembuhan

  • Musik membantu bayi prematur berkembang lebih baik, makan lebih banyak, dan tumbuh lebih cepat
  • Lagu nina bobo dari rekaman suara orang tua dapat membantu membuat tubuh bayi berfungsi secara normal, menambah bobot tubuh bayi prematur dan membantu meninggalkan RS lebih cepat daripada bayi prematur lainnya yang diekspos pada suara-suara mesin yang bising di ruang bayi
  • Mendengarkan musik mempercepat penyembuhan dari cidera dan rasa sakit kronis dari luka bakar. Umumnya pasien akan dapat lebih baik mengendalikan diri, berlatih lebih lama dan intensif dalam masa rehabilitasi
  • Bunyi yang harmonis mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk menyembuhkan. Di rumah-rumah sakit sekarang telah banyak digunakan gelombang ultrasonik untuk menghancurkan batu ginjal. Gelombang ultrasonik inilah yang merupakan dasar dari penyembuhan bunyi dengan prinsip  kerja resonansi.

Usir pergi rasa sakit

  • Siapa sih yang tidak takut ke dokter gigi? Denger suara bor nya aja sudah bikin ill feel... Nah, makanya para dokter gigi menggunakan musik untuk membuat pasien mereka lebih nyaman dan rileks. "Dengarkan musiknya dan coba dibuka mulutnya ya, Aaaaa..."
  • Mendengarkan musik satu jam sebelum - selama - sesudah operasi dapat mengurangi efek samping anestesia, seperti: mual, muntah, sakit kepala, dan rasa khawatir
  • Mendengarkan musik yang menenangkan selama proses persalinan dapat mengurangi risiko komplikasi. Stimulasi musik meningkatkan pelepasan hormon endorfin, sehingga mengurangi penggunaan obat, mengalihkan rasa sakit, membuat ibu lebih rileks dan mengurangi rasa takut/panik sang ibu selama masa kontraksi.
  • Mendengarkan musik dapat meredakan prosedur-prosedur medis yang menyakitkan pada pasien UGD. Misalnya: intubation - langkah pertama dalam membantu seseorang untuk bernapas, dimana selang kecil dimasukkan melalui mulut ke dalam laring. Pasien yang melalui proses ini sambil mendengarkan musik mempunyai detak jantung dan pernapasan yang lebih stabil.
  • Salah satu terapi musik yang paling populer adalah vibro-akustik atau Vibro-acoustic Therapy (VAT), yang meneruskan gelombang vibrasi suara secara langsung ke para pasien melalui speaker terbukti bisa meredakan rasa sakit.

Kurangi alergi, migran & penyakit

  • Mendengarkan musik dapat meningkatkan kadar interleukin dalam darah. Interleukin adalah protein yang membantu melindungi sel terhadap AIDS dan kanker
  • Permainan musik harpa mengurangi hormon penyebab stress seperti kortisol, mencegah alergi (radang dan gatal), asam urat, pilek, flu, dan dapat menaikkan kadar antibodi sampai 20%
  • Mendengarkan musik dapat membuat migran dan masalah neurologis lainnya berkurang, sehingga periode rasa sakit itu lebih pendek, tidak parah, bahkan bisa menghilang sama sekali tanpa mengkonsumsi obat

Kurangi berat badan

  • Musik bisa membantu menahan selera makan Anda. Mendengarkan musik klasik pada waktu makan, memberi otak lebih banyak waktu untuk mengakui bahwa lambung mereka penuh, sehingga kita mengunyah lebih perlahan.

Tidur nyenyak

  • Setelah mendengarkan musik, hampir semua orang menunjukkan peningkatan rutinitas tidur yang teratur. Kadang lagu belum selesai juga sudah sering ketiduran. Bahkan penderita insomnia berat sekalipun bisa mengenyampingkan obat-obat anti-insomnia itu dan akhirnya bisa tidur secara normal setelah mendengarkan Goldberg Variations dari JS. Bach.

Awet muda Mendengarkan musik oldies alias musik jadoel pada usia "modern yang matang" (taela istilahnya keren kan?) bisa membuat seseorang bersemangat dan energik kembali. Kembali seperti masa-masa 17 tahun lagi begitu hehehe... So, setelah membaca artikel ini, sepertinya layak dicoba bukan? Keep calm and listening to music!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun