Mohon tunggu...
Rudi Erwanto
Rudi Erwanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Vlogger

Menenulis untuk menambah wawasan dan memberi suatu informasi kepada rekan yang lainnya.| Instagram : Rudi_erwan74 | Facebook : Rudi erwan | Email : Rudierwan74@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kapal Nelayan HDPE Anti Tenggelam, Tidak Mudah Pecah Serta Ramah Lingkungan

26 April 2020   13:53 Diperbarui: 1 Desember 2020   11:22 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 6. Kapal patroli untuk polisi air raja ampat (source : website PT. Iqra visindo)


Kawasan perairan yang luas serta kekayaan sumber daya perikanan dan kelautan yang melimpah ternyata belum 100 persen bisa dioptimalkan oleh nelayan di Indonesia. Berbagai problematika terus melingkari kehidupan nelayan di negeri ini. Apalagi kebutuhan akan kapal nelayan akhir - akhir ini memang cenderung naik, dan tidak dapat diimbangi dengan sumber daya yang memadai. Lalu apa sajakah isu-isu yang dihadapi oleh nelayan di Indonesia? Adakah solusinya?.

Kendala yang kini di hadapi para nelayan adalah masalah kapal. Biasanya kapal yang di gunakan para nelayan terbuat dari kayu, akan tetapi material kayu semakin hari semakin sulit diperoleh. Bagaimana tidak, maraknya penggundulan hutan secara ilegal menjadikan perahu berbahan kayupun semakin mahal. Hal ini mendorong para pengrajin perahu nelayan tradisional untuk mencari bahan baku selain kayu untuk membuat kapal. Salah satu bahan yang dianggap lebih ekonomis adalah alumunium.

Gambar 2. Kapal berkarat source : pixeabay
Gambar 2. Kapal berkarat source : pixeabay

Akan tetapi kapal berbahan alumunium juga dirasa kurang ramah lingkungan, karena dalam suhu panas tinggi lapisan inti bisa menggelembung, ini akan mengakibatkan permukaan alumunium tidak rata, sehingga bisa mengurangi keindahan kapal. Kekuatan terhadap tekanan angin kurang, sehingga dalam kontruksi yang kurang baik akan beresiko terhadap keselamatan kapal itu sendiri. Masalah korosi kapal juga tidak bisa dihindarkan, itu mengapa material alumunium kurang di minati dan sebagian besar beralih ke fiber.

Gambar 3. Kapal fiber terbakar dikep seribu source : tribunnews
Gambar 3. Kapal fiber terbakar dikep seribu source : tribunnews
Material fiberpun sepertinya belum bisa menjangkau kebutuhan keseluruhan akan kapal nelayan karena material ini mudah retak dan pecah jika terjadi benturan dan rawan terbakar. Itulah mengapa Material HDPE ini hadir untuk bisa menjawab dan menjadi solusi masalah itu semua.

PT. Iqra Visindo Teknologi adalah sebuah perusahaan swasta yang menjadi pelopor lahirnya kapal berbahan HDPE di Indonesia dan sepenuhnya dimiliki sekaligus dioperasikan oleh anak bangsa, memperkenalkan produk andalannya ini kepada saya pekan lalu dalam sebuah pertemuan di Tower 88 Kasablanka.

HDPE (High Density Polyethylene) adalah bahan yang dikenal elastis, kuat, tahan benturan, tahan cuaca dan ramah lingkungan yang diproduksi oleh industri petrokimia dalam negeri yang mengolah hidrokarbon (crude oil) lantas menghasilkan produk nafta dan berlanjut menjadi HDPE. Aplikasi penggunaan HDPE banyak digunakan di industri otomotif seperti bumper kendaraan, Road Barrier hingga pipa air untuk PDAM dan berbagai alat yang dekat dengan keseharian kita.

Gambar 4. Uji coba kapal sea reader bersama kapolda dan gubernur papua barat (source : website PT. iqra Visindo)
Gambar 4. Uji coba kapal sea reader bersama kapolda dan gubernur papua barat (source : website PT. iqra Visindo)
Sebagai bahan pembuat kapal, HDPE memiliki banyak keunggulan dibandingkan kapal yang dibuat dengan bahan baku kayu, besi, aluminium maupun fiber. Karena memiliki elastisitas tinggi serta sistem penyambungan material memiliki standard khusus berteknologi Jerman, Kapal HDPE buatan PT Iqra Visindo Teknologi ini mempunyai kemampuan Tahan Terhadap Keretakan (High Crack Resistance) akibat benturan keras.

Selain itu, kapal HDPE memiliki umur jauh lebih panjang dengan kapal konvensional, anti korosi serta tak memerlukan pengecatan pada lambung karena material HDPE licin dan tidak memiliki pori. Jika terjadi kerusakan pada bodi kapal, perbaikan yang dilakukan juga sangat mudah dan praktis.

BACA JUGA : Kapal Pembersih Sampah HDPE, Solusi Di Tengah Pencemaran Lingkungan

Pada saat pembuatannya, Kapal HDPE tidak menghasilkan limbah atau debu sehingga ramah lingkungan, bahkan Material HDPE itu sendiri tidak beracun dan telah mendapatkan Seritifkasi Non Health Effect dari Laboratorium NSF Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun