Mohon tunggu...
Heri Agung Fitrianto
Heri Agung Fitrianto Mohon Tunggu... lainnya -

Penikmat wisata dan perjalanan yang tinggal di Kota Tuban - Jawa Timur.\r\n\r\nArtikel2 perjalanan saya yang menarik lainnya bisa Anda baca di blog saya : http://jelajah-nesia2.blogspot.com dan http://jelajah-nesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Panser yang Legendaris di Surabaya

29 Agustus 2013   19:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:38 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kendaraan tempur jenis panser itu tampak berdiri dengan kokohnya di kawasan Monumen Tugu Pahlawan - Surabaya. Panser itu merupakan salah satu dari beberapa kendaraan tempur koleksi museum Tugu Pahlawan yang ditempatkan di halaman terbuka.

Siapa sangka , panser itu merupakan salah satu jejak perjuangan bangsa Indonesia yang terjadi di Surabaya pada masa lampau. Karena panser jenis Brend Carrier Type MK - II ( STD ) buatan Inggris dan asal koleksi dari Kodam V - Brawijaya  itu merupakan hasil rampasan pejuang arek-arek Surabaya dari tangan tentara Sekutu dalam pertempuran 10 November 1945 yang legendaris.
Keberadaan panser itu tentu menarik perhatian banyak pengunjung. Salah satunya adalah Roode Brug Soerabaia, sebuah komunitas pegiat sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia di Surabaya.
Seperti tampak pada hari Rabu tanggal 18 Agustus 2013, beberapa anggota dari komunitas Roode Brug Soerabaia ini tampak serius menyimak dan mencermati sosok panser ini.
Ternyata mereka mempunyai agenda yang khusus berkaitan dengan panser ini.
Agenda itu adalah rencana pembuatan replika kendaraan tempur yang digunakan oleh arek arek Suroboyo dalam pertempuran melawan Inggris pada perang Surabaya 1945. Mereka saat itu sedang dalam progress pengukuran bentuk dan  dimensi  kendaraan panser ini.
Menurut Adi Setyawan, ST dari Roode Brug Soerabaia, kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali sejarah, mengenangnya bukan sekedar sebagai bahan sejarah namun juga membangkitkan kenangan akan revolusi.
Selain itu juga sebagai kenangan awal berdirinya bangsa Indonesia, kenangan akan pengorbanan, heroisme ,cita cita dan idealisme para pendahulu akan lahirnya sebuah bangsa yang berdaulat.
Cukup banyak dana yang dibutuhkan untuk menghidupkan panser itu yakni sekitar Rp 100 juta dan dana yang terkumpul saat ini baru sekitar Rp 6 juta. Sebenarnya ada donatur yang bermaksud untuk menggenapi dana itu sampai Rp 50 juta. Tetapi dana itu sampai saat ini  masih belum diserahkan kepada panitia.
Dana itu berasal dari iuran anggota, donatur perseorangan, donatur perusahaan dan sebagainya.
Sedangkan dipilihnya panser jenis ini menurut Noer Satriawan ,anggota Roode Brug Soerabaia, karena panser jenis ini lebih mudah dan murah  dalam proses pembuatan replikanya. Selain itu juga karena alasan latar belakang sejarahnya.
Mengingat cukup banyaknya dana yang dibutuhkan, Roode Brug Soerabaia berharap ada banyak donatur lainnya yang tergerak untuk membantu kegiatan ini.
Replika Panser itu sendiri setelah jadi dan bisa difungsikan akan disumbangkan kepada Museum Tugu Pahlawan sebagai bentuk upaya dan kepedulian generasi bangsa pada sejarah dan perjuangan Indonesia. Bagi Anda yang tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini bisa kontak : Ady Setyawan, ST - Roode Brug Soerabaia -  0878 5241 2254

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun