Potensi wisata alam berupa air terjun umumnya menjadi berkah yang disyukuri oleh daerah yang memilikinya.Berbagai upaya dan usaha dilakukan dengan maksimal agar bisa menjadikannya sebagai potensi wisata unggulan yang efek dominonya bisa menambah pendapat daerah dan ekonomi warganya. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi daerah Kabupaten Tuban - Jawa Timur dengan contoh nyata berupa wisata Air Terjun Nglirip. Walau sudah sekian kali berganti Bupati sebagai Kepala Daerah, keadaan kawasan wisata itu tak juga berubah.
Tetap tanpa ada pembenahan dan fasilitas lainnya.Entah apa yang menjadi pertimbangan pemerintah daerah setempat dalam hal ini Dinas Pariwisata tampak mengabaikan keberadaan dan potensi dari wisata Air terjun Nglirip ini.Kalau mereka beranggapan tak ada yang menarik tentang wisata itu dan pesimis bisa menarik banyak wisatawan yang berkunjung kesana, tentu anggapan itu sangat naif sekali.
Begitu pula dengan anggapan yang mengatakan bahwa Air Terjun Nglirip ini tidak potensial untuk dikembangkan juga sangat tidak berdasar.
Apalagi masih banyak lahan kosong di sekitar wisata ini yang bisa diambil alih secara prosedural atau dikelola bersama untuk dibangun sarana dan fasilitas ala destinasi wisata yang modern dan profesional.
Ada baiknya pemerintah daerah bercermin pada wisata Bahari Lamongan dan Zoo dan Gua Maharani di Lamongan yang merupakan daerah yang berdekatan dengan Tuban. Pada masa lampau, kedua wisata itu juga sangat sepi oleh pengunjung. Akses angkutan kesana juga sangat jarang.
Tetapi berkat kenekadan dan kreatifitas pemerintah yang bekerja sama dengan swasta untuk membenahi, membangun dan mengembangkan wisata itu, akhirnya pada perkembangannya kedua wisata itu maju dengan pesat dan bahkan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur.
Sungguh saya merasa miris dan prihatin ketika berkunjung ke Air Terjun Nglirip belum lama ini. Sejak kunjungan saya ke tempat ini yang pertama sekitar 20 tahun lebih yang lalu, tak ada perubahan yang mencolok disana.
Akses jalan menuju ke lokasi juga masih terkesan apa adanya.Bahkan papan nama yang menunjukkan sebagai Wisata Air Terjun Nglirip pun hanya terbuat dari papan kayu yang berwarna hitam dan berukuran kecil dengan tulisan dari kapur tulis saja. Tak ubahnya seperti papan tulis yang ada di sekolah-sekolah.
Tentu bisa dipastikan bahwa papan tulis itu bukan merupakan sumbangan dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tuban sebagai bentuk kepedulian pada wisata Air Terjun Nglirip ini.
Tiadanya kepedulian dari pihak yang terkait pada wisata air terjun Nglirip itu tentu sangat disayangkan. Hal ini karena air terjun ini memiliki panorama alam yang sangat indah.
Gemericik air yang mengalir bagaikan tirai raksasa itu merupakan keindahan yang mengagumkan.Wisatawan pun berdecak kagum sambil berfoto ria menikmati keindahannya.
Diantara mereka ada yang turun ke bawah dengan melewati tangga-tangga darurat agar bisa menikmati keindahan air terjun ini dari sisi lain atau menikmati kesegaran airnya dengan berrendam dan mandi disana. Walau untuk itu mereka harus bersabung nyawa karena terbatasnya sarana dan prasarana.
Tak hanya itu, dengan sepinya air terjun ini dari wisatawan ternyata juga berdampak pada jarangnya angkutan umum yang menuju dan melewati lokasinya.
Selain dengan kendaraan pribadi, dengan menggunakan logika saja terbalik andai wisata ini dibangun, dibenahi dan dibenahi tentu akan menarik banyak wisatawan yang pada imbasnya akan menambah jumlah angkutan umum yang melewatinya.
Entah sampai kapan Air Terjun Nglirip ini akan merana dan entah sampai kapan pula pihak pemerintah daerah Kabupaten Tuban menutup mata dengan potensi alam yang indah dan menakjubkan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya