Gadis itu tampak menawan sekali. Selain wajahnya yang cantik, busana yang dikenakan pun tampak indah dan megah. Begitu pula dengan ornamen dan aksesoris yang dikenakan, membuatnya laksana bidadari yang turun dari nirwana. Begitu pula dengan remaja prianya. Dengan mengenakan busana yang tak kalah indah dan megahnya, menjadikan dirinya bagai seorang Kesatria dari Negeri Dunia Fantasi.
Begitulah gambaran pada acara Gresik Night Carnival yang diadakan pada tanggal 20 Juli 2013. Sesuai dengan namanya, acara itu baru dimulai pada pukul 9 malam.
Even itu tentu menarik perhatian banyak warga sehingga menjadikan suasana malam itu sangat semarak di kawasan sekitar Wahana Ekspresi Poesponegoro ( WEP ) di Kota Gresik - Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan rangkaian untuk menyemarakkan dari Festival Damar Kurung 2013. Para pesertanya merupakan anggota dari komunitas Grisee Costume Carrnival, sebuah komunitas remaja yang aktif dan kreatif dalam hal kostum dan berbagai pernak-perniknya.
Ada sekitar 20 peserta dalam karnaval itu. Mereka mengenakan kostum dengan berragam ide dan kreatifitas.
Kostum itu bagaikan lukisan dengan beragam warna dan aksesoris sebagai media melukisnya.
Karnaval diberangkatkan dari Gedung Nasional Indonesia yang berjarak sekitar 100 meter dari kawasan WEP.Setelah itu mereka kemudian berjalan menuju ke WEP.
Di WEP itulah secara bergantian mereka menunjukkan penampilan cat walknya dan busana-busana indahnya yang serba gemerlapan.
Diantara peserta itu ada yang melengkapi kostumnya dengan lampu-lampu kecil yang menyala secara berkelap-kelip.
Yang menarik, ada peserta laki-laki yang mengenakan kostum dengan aksesoris mahkota dan tongkat kebesaran yang berhias Damar Kurung. Mungkin dia sedang mengimpresikan dirinya sebagai Pangeran Damar Kurung dari Negeri Dongeng.
Sebenarnya tema Damar Kurung-lah yang dipilih sebagai tema kostum dalam even itu. Entah kenapa cuma ada satu peserta saja yang mengenakan kostum yang berhubungan dengan acara iutu yaitu festival Damar Kurung.
Sedangkan peserta lainnya mengenakan kostum dengan tema yang bebas seperti halnya kostum dalam Jember Fashion Carnival dan gelaran ala karnaval lainnya.
Sebenarnya acara ini cukup bagus dan menarik. Sayang karena terlalu larutnya acara ini dimulai terasa mengurangi nilai poinnya. Belum lagi dengan tiadanya konsep dan koreografi yang jelas saat peserta ber catwalk ria tanpa diiringi dengan musik dan koreografi yang tertata dengan apik, menjadikan suasananya terasa hambar.
Hasilnya, peserta karnaval hanyalah berjalan mondar-mandir dengan menunjukkan keindahan busanan saja. Terlepas dari kekurangan itu, keberadaan karnaval ini layak diapresiasi dan mendapatkan dukungan.
Semoga saja pada penyelenggaraan even serupa yang berikutnya bisa dilakukan beberapa evaluasi dan pembenahan sehingga even karnaval ini bisa menjadi lebih apik dan mengesankan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Travel Story Selengkapnya