Mohon tunggu...
Heri Agung Fitrianto
Heri Agung Fitrianto Mohon Tunggu... lainnya -

Penikmat wisata dan perjalanan yang tinggal di Kota Tuban - Jawa Timur.\r\n\r\nArtikel2 perjalanan saya yang menarik lainnya bisa Anda baca di blog saya : http://jelajah-nesia2.blogspot.com dan http://jelajah-nesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kue Gandos Yang Nikmat Di Kota Blitar

21 Agustus 2013   16:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:01 1918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gandos adalah nama kue tradisional itu. Bentuknyamelengkung dengan ketebalan sekitar 2 cm.Bagian di dalam kue berwarna putih. Sedangkanpada permukaan kulitnya berrona warna coklat. Rasa Gandos cukup gurih dan nikmat yang memberikannuansa nostalgia pada cita rasa kue tradisional. Nama kue Gandos itumungkin terdengar cukup asing. Padahal kue semacam itu banyak dijual oleh para pedagang yang berkeliling dari kampung ke kampung. Tulisan Gandos Rp 1000 dapat 2 itulah yang menarik perhatian saya ketika berkunjung ke Ndalem Gebang di Kota Blitar – Jawa Timur.

Gandos itu ternyata nama lokal untuk kue serupa yang di daerah saya disebut dengan kue Serabeh Gantol karena untuk mengambil dan membalikkan kue dari Loyang pemanasnya. Begitu puladi daerah lainnya ada yang menyebutnya dengan nama kue Pancong dan sebagainya.
Seorang pria yang berusia separuh baya tampak sedangmengaduk dan menuangkan adonan kue itu ke dalam loyang yang berupa cekungan-cekungan yang berderet dalam dua baris.
Sesekali dia membalikkan kue dan memindahkan letak kue dalam Loyang itu karena pemanasannya yang tidak merata dan hanya terpusat di bagian tengah.
Butuh waktu sekitar 15 menit untuk mematangkan setiap tuangan adonan gandos itu.
Pasalnya, dia hanya menggunakan kompor dengan bahan bakar minyak tanahkarena merasa beratuntuk memikul dagannya bila harus menggunakan pemanas dengan kompor gas dan tabung gasnya.
Bapak yang sayangnya saya lupa mencatat namanya itu mengatakan usaha kue Gandosnya telah dia geluti sejak dua tahun yang lalu. Sebelumnya dia bekerja dengan menjadi tukang becak yang juga mangkal di kawasan wisata Ndalem Gebang.
Karena hasil dari berjualan kue Gandos itu dia rasa lebih baik dan menguntungkan daripada menjadi tukang becak, akhirnya usaha itu dia tekuni hingga saat ini.
Bapak itu juga mengatakan selama ini sudah banyak pelanggannya yang menggemari kue dagangannya itu. Mereka ada yang memesan Gandos melalui sms atau menunggunya melewati rumah mereka bila dia berjualan dengan berkeliling di kampung-kampung.
Menikmati Gandos itu memang sangat menyenangkan . Apalagi harganya yang  murah yaitu Rp 500 per buah. Dengan gandos yang cukup tebal itu juga terasa cukup menyenangkan, Gandos itu terasa berbeda dengan gandos-gandos yang dijual oleh pedagang lainnya.
Selain ketebalannya, cita rasa pada bahan baku yang digunakan juga ikut berpengaruh.
Dalam hal ini, penjual gandos ini tetap menjaga kualitas dan mutu gandosnya dengan menggunakan adonan Gandos pakemnya selama ini. Yaitu menggunakan bahan baku berupa 1 kg beras, 1 kg beras ketan dan 4 butir kelapa yang diambil santannya,air dan garam.
Dia juga menyediakan dan menambahkan gula pasir bagi pembeli yang suka gandos dengan rasa  manis. Tetapi bagi saya terasa lebih nikmat merasakan Gandos dengan rasa aslinya itu tanpa tambahan pemanis.
Apalagi menikmatinya ketika gandos itu masih dalam keadaan hangat dan baru diangkat dari loyangnya.  Hmmm,... so Yummi.
Bila Anda berkunjung ke kota Blitar dan menjumpai penjual Gandos di halaman depan wisata Ndalem Gebang atau tempat lainnya ini, jangan lupa sempatkan diri untuk membeli Gandos itu dan rasakan kenikmatan rasanya yang cukup mengesankan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun