Mohon tunggu...
Heri Agung Fitrianto
Heri Agung Fitrianto Mohon Tunggu... lainnya -

Penikmat wisata dan perjalanan yang tinggal di Kota Tuban - Jawa Timur.\r\n\r\nArtikel2 perjalanan saya yang menarik lainnya bisa Anda baca di blog saya : http://jelajah-nesia2.blogspot.com dan http://jelajah-nesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Joged Jangger yang Erotis di Sumbawa

17 September 2013   10:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:46 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana pada malam hari dirumah seorang warga di desa Pernang ,Kecamatan Alas di Pulau Sumbawa -Nusa Tenggara Barat sangat ramai sekali. Rupanya disana ada warga yang mempunyai hajatan pernikahan dan sedang menampilkan kesenian tradisional  Jangger. Yang menarik, kesenian khas dari warga Lombok itu banyak menampilkan gerakan-gerakan yang erotis dan sensual.Betapa tidak, tiga gadis penarinya dengan gerakan-gerakan tertentu seolah senantiasa mengundang tatapan nafsu dan birahi para penari prianya.

Begitulah gambaran suasana kesenian Jangger yang dimulai pukul 21.00 - 24.00 ini. Bahkan pada beberapa even , tak jarang Jangger dipentaskan  sampai menjelang fajar.
Kesenian ini dimainkan dengan iringan beberapa peralatan musik tradisional dengan pemainnya yang mengenakan busana khas Lombok.
Arena Jangger sangat sederhana sekali.Berada di depan halaman rumah yang punya hajatan.Arena itu dikelilingi oleh pagar bambu yang rendah sebagai pembatas bagi penontonnya. Warga dari beragam usia pun tampak antusias menyimak dan menikmati tontonan itu sampai selesai.
Setelah musik dimainkan, masing-masing penari Jangger tampak mendekat menuju ke arah penonton.Mereka kemudian memilih seorang pria yang diajak masuk ke arena  untukmenari bersama.
Saat menuju ke arah penonton itulah banyak pria yang mengacungkan lembaran-lembaran uang kertas sebagai saweran dengan harapan agar sang penari mau mendekatinya dan mengajaknya menari.
Setelah kedua pasangan itu masuk ke arena,mereka kemudian menari bersama mengikuti alunan musik. Durasi menarinya cukup singkat juga karena tak lebih dari 5 menit.
Ketika menari bersama itulah, gerakan-gerakan erotis dan sensual dengan tatapan penuh nafsu  dari sang pria sangat tampak sekali. Seperti gerakan meraba payudara, mengamati bagian bawah dan pinggul sang gadis,membelai pantat sang gadis, gerakan seperti bersetubuh dan sebagainya.
Tetapi seperti ada catatan yang tak tertulis, gerakan-gerakan yang tampak porno itu wajar saja dan diperbolehkan selama sang pria tidak benar-benar menyentuh tubuh atau bagian tubuh sang gadis.Yang menarik,gerakan tarian dan joged mereka bisa harmonis dan selaras dengan alunan musiknya.
Tetapi yang terasa aneh bagi saya,warga lainnya yang menonton Jangger itu tampak tidak risih dan gerah dengan gerakan-gerakan yang erotis dan sensualseperti itu. Mereka bahkan memberi aplaus yang meriah dengan deraian tawa yang lepas.
Entahlah, mereka juga tak merasa gerah karena di Jangger itu ada banyak anak laki-laki usia Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang juga antusias mengumpulkan uang saweran agar bisa menari bersama sang gadis.
Setelah musik selesai,artinya kesempatan bagi sang pria itu untuk menari dengan sang gadis usai sudah. Seperti sebelumnya, sang gadis penari  itu kemudian menuju ke arah penonton untuk mencari pria baru lainnya yang akan diajak  menari bersama dengannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun