Mohon tunggu...
Heri Agung Fitrianto
Heri Agung Fitrianto Mohon Tunggu... lainnya -

Penikmat wisata dan perjalanan yang tinggal di Kota Tuban - Jawa Timur.\r\n\r\nArtikel2 perjalanan saya yang menarik lainnya bisa Anda baca di blog saya : http://jelajah-nesia2.blogspot.com dan http://jelajah-nesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Keramik Kuno Masa Dinasti Ming di House of Sampoerna - Surabaya

13 Agustus 2013   06:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:22 7337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepintas tak ada yang istimewa pada piring keramik itu. Warnanya putih dengan hiasan berupa garis lingkaran,  bunga dan dedaunan yang berwarna biru. Pada bagian tengahnya terdapat gambar seekor burung. Tetapi setalah melihat lembar  informasi yang ada di dekatnya, ternyata ada yang istimewa dengan  keramik itu.

Piring keramik itu selain telah berusia 369 tahun, juga merupakan keramik yang bersejarah karena merupakan peninggalan masa Dinasti Ming pada tahun 1368 - 1644.
Yang menarik, keramik kuno itu tak hanya ada satu saja. Tetapi ada belasan keramik lainnya yang kesemuanya dalam kondisi utuh, bagus dan terawat dengan baik.
Piring keramik itu merupakan salah satu koleksi  keramik kuno yang ada di House Of Sampoerna - Surabaya.
Koleksi keramik-keramik yang kesemuanya berwarna biru dan putih  itu ditempatkan dalam etalase  kayu .
Berada di Ruangan 1 pada museum yang menyimpan benda-benda tentang sejarah industri Rokok Sampoerna.
Koleksi pring lainnya dengan ukuran yang lebih kecil . Selain berhias dengan flora dan dedaunan, di bagian tengahnya juga berhias lingkaran dengan motif yang dekoratif.
Ada juga koleksi berupa mangkok yang berhias motif flora dan dedaunan pada bagian luar dan dalamnya.
Koleksi mangkok lainnya berhias motif garis-garis dan lingkaran kecil.
Di dekat mangkok yang satu ini ada keramik yang berbentuk ornamen berupa sepasang bebek atau angsa.
Pada koleksi yang lainnya terdapat empat buah guci atau gentong yang mungkin pada masa lampau digunakan untuk sebagai wadah untuk tempat atau menyimpan minuman.
Guci itu ada yang bermotif bunga dan dedaunan. Ada juga guci yang bermotif Naga, hewan mitos dalam budaya Tiongkok.
Koleksi yang berikutnya berupa guci atau gentong yang ukurannya cukup besar dan tinggi . Ketiganya memiliki bentuk dan motif yang berbeda. Kemungkinan funsginya juga sama sebagai wadah untuk menyimpan minuman.
Sayang di etalase itu tak disebutkan kapan dan dari mana asal diperolehnya  keramik-keramik kuno itu. Apakah berasal dari pembelian dari kolekstor, galeri seni , balai lelang dan sebagainya. Selain itu juga tak disebutkan berapa nilainya.
Terlepas dari tiadanya informasi itu, dengan kekunoan dan latar belakang historisnya, tentu keramik-keramik itu sangat berharga dan mahal harganya. Dan dengan kekayaan yang dimilikinya, bukan merupakan hal yang sulit bagi Dinasti Sampoerna untuk bisa mendapatkan benda-benda itu sebagai koleksi pribadinya.
Keberadaan keramik-keramik kuno itu menjadi salah satu daya tarik dari sekian banyak benda-benda koleksi yang menarik lainnya di museum yang indah dengan koleksi yang terbatas dan ekslusif ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun