Mohon tunggu...
Jeko Spastyono
Jeko Spastyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - "Black and White aren't colours. They are just some background. Please, do walk out from them and splash your own dyes. Don't worry about stinting it. Because an artist never worries about tainting the background."

Be crazily LAZY.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah Kita Salah Mengambil Jalan? (Level Up/ Exit Plan)

15 September 2021   13:36 Diperbarui: 15 September 2021   13:40 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat pintu ditutup oleh tuhan, jendela selalu di buka olehnya sumber: https://web.facebook.com/photo/?fbid=4666550523376244&set=a.260098750688132

Dalam perjalanan hidup kita pasti selalu menemukan sebuah pertanyaan yang sama, tak peduli setua atau semuda apa usia kita. Pertanyaan ini selalu datang disaat kita merasakan keterpurukan. "Apakah kita salah mengabil jalan?".

Saat kita telah bertemu dengan pertanyaan ini, berarti kita sudah berada dititk terendah, dan emosi kita terkadang tidak stabil. Individu yang mengalami akan penuh dengan penyesalan, rasa krisis, tak berani untuk mengeluarkan ide mereka, dan menutup diri.

Meskipun keadaan ini sangat menyulitkan bagi mereka yang mengalaminya, akan tetapi keadaan ini barulah di level 1 krisis yang dialami tiap individu. Namun memang pertanyaan tentang "Apakah kita salah mengabil jalan?", tak akan pernah berhenti kita pertanyakan selama kita hidup.

Waktu tak pernah berhenti untuk menunggu manusia berpikir, maka tentu penyesalan dan mempertanyakan pilihan yang kita ambil menjadi tak terelakan. Namun bukan berarti pilihan yang telah diambil pasti salah!

  • Kenapa kita mempertanyakan ini?

Pertanyaan ini biasanya dijawab oleh para psikolog dengan jawaban "Anda sedang mengalami krisis bla..bla". Namun menurut penulis jawaban ini tidak sepenuh benar, karena penulis sendiri sebagai yang merasakannya menemukan jawaban tersendiri. 

Dimana yang penulis rasakan bukanlah krisis, melainkan sebuah kritikan pada diri sendiri. Walaupun memang pengkritikan kepada diri sendiri bisa dikatakan bagian dari 'krisis', namun keduanya tentu berbeda. 

Pengkritikan pada diri sendiri terjadi bukan hanya karena kita merasa krisis, terkadang kita mengkiritik diri kita karena kita terlalu meninggikan hasil yang harus kita capai, gagal memenuhi todo list yang terlalu padat, ataupun karena kita kurang sabar dan berharap tujuan yang telah kalian tetapkan untuk segera tercapai.

Namun memang pertanyaan tentang "Apakah kita salah mengabil jalan?". sering muncul karena kita merasakan kegagalan. Terutama bila kita tidak mengusahakan usaha yang terbaik yang dapat kita lakukan. Dan ini adalah sumber utama krisis individual.

  • Bagaimana kita dapat lari dari pertanyaan ini?

Kenapa bukan tentang cara mengobati atau menyelesaika keadaan ini, melainkan lari dari pertanyaan ini?

Seperti apa yang penulis sudah tulis diawal, dimana pertanyaan tentang  "Apakah kita salah mengabil jalan?". Akan selalu muncul disetiap langkah kehidupan kita dan hanya akan berakhir saat kita sudah lagi tak bernyawa. Lalu untuk apa mencari obat yang dapat menyelesaikan masalah semacam ini?

Layaknya saat kita flu. Kita tidak mencari obat yang dapat membuat kita sembuh dari flu, melainkan kita mencari obat yang meringankan sakit flu dan menunggu tubuh berhasil melawan flu yang menginvansi kita. *Paracetamol adalah pereda nyeri!

Oleh karenanya seperti saat kita terkena flu, kita juga harus menjadikan keadaan kita yang sedang mempertanyakan jalan hidup kita sebuah pelarian dan menunggu keadaan tubuh dan psikis kita berhasil melawan keadaan despresi kita yang mempertanyakan jalan hidup yang telah kita ambil.

  • Pelarian macam apa yang dapat kita lakukan?

Lari dari sesuatu seharusnya hal yang mudah, dimana melakukan pelarian tidak harus selalu mengeluarkan biaya uang atau waktu yang banyak. Karena tujuan melakukan pelarian adalah untuk mengalihkan pemikiran. Selama pemikiran kita teralihkan, maka tentunya pelarian berhasil. Berikut beberapa pelarian yang bisa dilakukan dan murah:

  1. Cinta, mencari cinta atau sesuatu yang kita suka. Tujuan pelarian adalah mengalihkan perhatian, mengalihkannya dengan pasangan atau mencari pasangan tentu hal paling mudah. Namun One night stand bukan jawaban! Karena biasanya hal ini akan menciptakan masalah baru dibanding menyelesaikan permasalahan.
  2. Belajar, meningkatkan skill dan kemapuan tertentu yang mungkin sedari lama ingin kita pelajari juga dapat menjadi sebuah pelarian yang baik.
  3. Friendship, menghabiskan waktu bersama teman, kolega, ataupun orang asing sekalipun akan membawa kita pada keadaan yang lebih baik. Namun yang harus kalian ingat adalah batasan yang tak boleh dilakukan haruslah jangan dilakukan!
  4. Volunteering, menjadi pekerja sukarela dapat membuat kita merasakan apa sebenarnya yang lain rasakan. Tujuan pelarian adalah menyibukan diri dan bila kesibukan ini dapat membantu orang lain kenapa tidak?

Pada dasarnya pelarian yang dapat kalian lakukan adalah sesuatu yang dapat kita lakukan disaat yang sama yang kita memang menginginkannya! Memasakan sesuatu bukanlah pilihan yang tepat. Oleh karenanya bila kita memang merasa tidak cocok untuk berada dikeramaian, maka tentu kita tak harus memaksakan diri kita untuk berada dikeramaian. Akan tetapi sendiri diantara keramaian juga bukanlah pilihan yang tepat. Maka menentukan dengan siapa kita berada dan dimana menjadi pertimbangan besar dalam pelarian yang baik.

Pelarian adalah tentang "Anything you could do and want to do, but remember no one insists for you to be in a crowd or mass of people, but there is no point being lonely in crowded places!"

  • Bagaimana bila keadaan kita terlalu buruk untuk mencari perlarian?

Terkadang pada saat kita benar-benar terpuruk, kita tidaklah sanggup untuk segera melakukan pelarian dari apa yang kita alami. Disaat ini ketepurukan telah mengambil alih tubuh dan psikis kita, oleh karenanya pada keadaan ini memerlukan untuk mengambil langkah-langkah kecil dan bukan langkah besar seketika. Pada kondisi ini penulis biasanya mengikuti aturan berikut ini:

                a. We are the ones who must bear the consequences 

Pertama kita harus berhenti untuk menyalahkan orang lain dan terlebih menyalahkan kita. Bagaimana caranya? Pertahankan argument kita, tentang "Apapun yang telah terjadi kepada diri kita sekarang, kita sendirilah yang menanggung konsekuensinya". Menangkan debat dengan diri kita sendiri, bahwa kita menerima segala konsekuensi dari kesalahan yang telah kita perbuat.

Menerima diri kita salah dan mencoba untuk menopang kesalahan yang telah kita perbuat dapat menjadi alasan bagi diri kita untuk bangkit.

               b. Search a bunch of quotes, which in line with your vision. It works its magic!

Kutipan kata mutiara yang sesuai dengan jalan pemikiran yang kita miliki biasanya akan memiliki efek besar dalam membangun kekuatan bagi diri kita untuk bangkit.

Meskipun memang pada saat tertentu kutipan kata mutiara juga akan memakan kepedihan tersendiri karena kita mulai menyadari kesalahan kita satu persatu. Akan tetapi kepedihan yang kita rasakan, menunjukan bahwa kita masih memiliki keinginan yang ingin kita capai.

c. Blow up your kept regret, let it out! Where rain and thunder having a party, wreck their party and make into your concert!

Hujan dan petir menjadi sebuah orckestra yang dapat kita gunakan untuk mengeluarkan segala keluh kesah yang telah lama terpendam. Karena terkadang kita tidak dapat menemukan seseorang yang dapat mendengar keluh kesah yang miliki. Maka biarkanlah hujan dan petir yang mendengarnya. Karena mereka ahli dalam menyembunyikan rahasia, dan mereka juga ahli dalam memberikan jawaban bahkan jikapun pertanyaan belum selesai diucapkan.

              d. Take a bath and pray. 

Membersihkan fisik dan membersihkan hati menjadi salah satu obat mujarab untuk memulihkan diri kita. 

Membershikan diri akan memiliki efek yang sangat jelas kepada fisik kita. Sekeras apapun dunia menghantam kita, setelah kita mandi untuk membersihkan diri keadaan mental dan fisik kita juga berubah menjadi baik. Layaknya para pelajar yang harus menerima hantam tiap pagi bernama sekolah. Sebelum mandi mereka akan malas dan tak jarang mengalami despresi, akan tetapi setelah mereka mandi dan membersihkan diri sang pelajar mulai menyadari sekolah bukan tempat penyiksaan dan mereka berangkat untuk bermain dengan tentunya sedikit belajar.

Memanjatkan doa. Berdoa sendiri layaknya helm bagi pengendara motor, meskipun kita mungkin tidak memerlukannya karena kita yakin bila memang terjadi kecelakaan maka terjadilah. 

Akan tetapi ada perbedaan besar antara pengendara yang memakai helm dengan yang tidak. pertama pengendara yang tak menggunakan helm akan merasakan angin dan debu akan selalu menampar wajah mereka, tak nyaman dan tenang. Kedua pengendara yang tak menggunakan helm akan merasakan diri mereka resah dan takut untuk beranjak dengan lebih cepat, tak jarang mereka melambat karena takut. Ketiga pengendara yang tak memakai helm juga akan menerima kerusakan besar bla terjadi kecelakaan.

Namun jika pengendara mengenakan helm tiga permasalahan diatas dapat dicegah untuk dapat terjadi!

Begitu pula berdoa. Berdoa bukan berarti kita harus memiliki kepercayaan akan suatu aliran agama, karena tuhan belum tentu akan menjawabab pertanyaan dan permintaan kita dalam waktu cepat. Namun dengan kita berdoa terkadang kita menjadi lebih tenang dalam menyelesaikan suatu masalah. Penulis rasa ketenangan ini lebih dari cukup untuk membuat kita melakukan doa.

Percaya pada penulis doa itu ampuh! Dan ingat perkataan termasuk doa! Jangan pernah berkata menyerah, karena setan sangat senang mengambulkan doa semacam ini!

Dan selalu ingat pepatah tua yang mengatakan bahwa "Jika tuhan menutup pintu, maka dia akan membiarkan jendela terbuka. Kita harus menerima kegagalan dan kesalahan yang kita perbuat untuk menemukan jalan keluar yang memang sedari awal sudah ada disana"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun