Mohon tunggu...
Mas Ahmad Zain
Mas Ahmad Zain Mohon Tunggu... -

Mahasiswa tingkat super akhir, giat mencari yang kinyis2..dan dikala senggang ku menulis,\r\nmenulis ala kadarnya yang penting bisa dibaca.\r\n\r\nAHMAD ZAIN (calon Sarjana Psikologi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

In Memoriam Rusdy Bahalwan; Sosok Pelatih Sekaligus Ustad

8 Agustus 2011   23:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:58 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_127744" align="aligncenter" width="300" caption="Selamat Jalan Rusdy Bahalwan (foto: Google)"][/caption]

Nama Rusdy Bahalwan mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga para pecinta sepakbola di Indonesia. terutama bagi anda yang mengidolakan Tim Persebaya Surabaya, dan juga Tim Nasional Indonesia. karena Sosok ini pernah membesut skuad persebaya bahkan pada tahun 1997 Rusdy Bahalwan membawa tim kebanggaan arek-arek Suroboyo ini menjadi Juara Liga Indonesia. bila kita kita kenang Persebaya Surabaya kala itu diperkuat bintang-bintang yang sedang bersinar, macam Jacksen F tiago Yang saat ini menduduki kursi kepala pelatih tim Persipura Jayapura, lalu ada Carlos De mello pemain asing dari Brazil, serta pemain nasional yang memiliki tendangan geledek yakni Eri Irianto (Alm). setelah membawa Persebaya Surabaya juara Rusdy Bahalwan di minta PSSI untuk menjadi Kepala pelatih Tim nasional Indonesia di Piala Tiger 1998, dan setelah itu nama Rusdy Bahalwan seakan mundur secara perlahan dari kancah sepak bola, terakhir beliau tercatat sempat menangani Tim Persiwangi Banyuwangi di Tahun 2000.

Rusdy Bahalwan lahir di Surabaya, 7 Juni 1947, dari pasangan Ali Bahalwan dan Rugaiyah Baadillah. Rusdy menamatkan sekolah di SMAN 6, tahun 1966. Kemudian ia diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair), 1967. Saat kuliah di Unair, waktu Rusdy banyak dihabiskan untuk sepakbola. Ia sampai bolak-balik Surabaya-Jakarta untuk mengikuti training camp (TC) tim nasional. Pada akhirnya Rusdy memilih keluar dari Unair dan menekuni kariernya di sepakbola. Rusdy menikahi gadis Medan bernama Ramadhani. Perkenalannya dengan Ramadhani juga tak bisa dilepaskan dari sepakbola. Keduanya saling mengenal ketika Rusdy membela Persebaya dalam turnamen Piala Marah Halim yang berlangsung di Medan pada 1976. Dari perkawinannya itu, mereka dikaruniai tiga orang anak, Irfan Bahalwan, Khaira Imandina Bahalwan, dan Ikhwannurdin Bahalwan. Ketiga anaknya itu kini telah beranjak dewasa. lalu yang menarik karena Pendidikan agama yang diajarkan orangtuanya telah membawa Rusdy menjadi pelatih sekaligus ustad. Meski bergelut di bidang olahraga, Rusdy selalu memberikan suntikan rohani bagi para pemain binaannya.

"Sengaja saya selipkan pesan-pesan moral agar persepakbolaan kita makin maju, serta jauh dari erosi yang merusak," ucap mantan aktivis Indonesian Moslem Student Association (IMSA) Jatim ini.

Pola pembinaan bernapas agama itu diwujudkan Rusdy dalam tindakan nyata. Salah satunya, bila subuh menjelang, Rusdy tak segan mengetuk pintu kamar-kamar pemainnya yang beragama Islam untuk melaksanakan shalat berjamaah. Dari situ kemudian dilanjutkan dengan kultum (kuliah tujuh menit). Kebersamaan ini akhirnya membawa Rusdy sebagai sosok yang bersahaja di mata pemainnya. Di mata Rusdy, kunci sukses membina pemain harus menerapkan tiga hal, yakni menjauhi tangan-tangan kotor, mentalnya baik, dan istiqamah.

Lama tak terdengar dari dunia sepak bola Dikabarkan Sosok Pelatih yang rendah hati itu, telah menghadap sang Kuasa. Rusdy Bahalwan, meninggal dunia karena sakit, di rumahnya, Rungkut Mejoyo Selatan, Minggu (7/8/2011) sekitar pukul 22.00. Kabar kematian Rusdy Bahalwan cukup mengejutkan sejumlah kolega lamanya di Persebaya. Beberapa mantan pemain dan pengurus "Bajul Ijo" langsung datang melayat ke rumah almarhum. sebelum meninggal Rusdy Bahalwan menderita penyakit degeneratif dan stroke sejak 2004, Rusdy Bahalwan wafat pada usia 64 tahun. Sejak jatuh sakit pada 2004 lalu, beberapa kali dokter sempat mendiag-nosa penyakit yang menyerang tubuh mantan pemain Assyabaab itu, anggota klub internal Pengkot PSSI Surabaya. "Dulu sempat didiagnosa terserang parkinson, tapi setelah diberi obat untuk parkinson juga tidak sembuh juga," tutur sang Istri Almarhum Ramadhani. pada saat Alhamarhum sakit, pertandingan Amal untuk Alhmarhum sekalgus untuk memberi semngat kepada Beliau. namun, Allah telah memiliki Kuasa tersendiri untuk Rusdy Bahalwan. Sosok Rusdy Bahalwan akhirnya berpulang kepada Pemilik NYA. beliau dimakamkan pada hari senin kemarin (8/8/2011) pukul 15.00 bertempat di Tempat Pemakaman Umum Pegirian, Surabaya.

Kini Pelatih Plus Ustad yang bernama Rusdy Bahalwan telah tiada. segala sumbangsing nya terhadap dunia sepak bola Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. karena berkat tangan dinginnya telah banyak bermunculan sosok pesakbola handal macam Jacksen F Tiago yang kini menjabat palatih di Persipura Jayapura. selain itu, beliau juga menjadi figur Pelatih yang bersahaja yang tak segan-segan untuk mensisipi pesan-pesan moral kepada anak asuhannya. Hal tersebut diamini oleh mantan pemain nasional yang pernah menjadi asisten Rusdy, Mustaqim. Menurut Mustaqim, Rusdy selalu mengatakan, "Seorang pemain yang sengaja melepas bola agar timnya kalah, itu berarti telah berbuat dosa. Pelatih yang sengaja menginstruksikan pemainnya mencederai pemain bintang lawan juga telah berbuat dosa. Begitu juga manajer yang mengatur skor akhir pertandingan serta wasit yang karena sesuatu hal lantas memihak pada salah satu tim, termasuk dalam perbuatan dosa. Karena itu, semua yang telah saya sebutkan di atas harus kita tinggalkan manakala sepak bola kita mau maju dan tidak terancam bubar."

Selamat jalan Om Rusdy Bahalwan..

Selamat beristirahat di Sisi-NYA dengan nyaman..

"pesan-pesan Moral mu bagai Oase di tengah terdegradasinya Akhlak Di Dunia sepakbola Indonesia"

***Ahmad Zain***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun