Mohon tunggu...
Zaenal AM.Syahrir
Zaenal AM.Syahrir Mohon Tunggu... -

Belajar Menulis dan Menulis Apa Adanya. Saat ini sedang mengelola Portal bernama Jejak Sulawesi.Com, Portal Pertama di Indonesia yang Menelusuri jejak Sejarah, Tokoh dan Potensi Sulawesi.Jika Anda tak Keberatan Sudilah Kunjungi : www.jejaksulawesi.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Adipura Bulukumba, Ironi Sebuah Prestasi

5 September 2011   03:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:14 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pertengahan tahun ini Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan  dinasbihkan sebagai salah satu kota bersih. Terbukti dengan diraihnya piagam adipura, lambang supremasi tertinggi di bidang pengelolaan lingkungan hidup perkotaan. Tapi kenyataannya sampah masih berserakan dimana-mana. Sebuah Ironi tentunya.

Di beberapa kesempatan Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan mengungkapkan piagam adipura adalah prestasi luar biasa yang diraih Bulukumba sejak daerah ini menjadi otonomi. "Ini prestasi dalam sejarah  Bulukumba sejak menjadi daerah otonom," demikian sambutan mantan bupati Pohuwato pada hari raya idul fitri 1432 yang kembali mengumbar adipura yang menurutnya menjadi bagian prestasi kerjanya ini.

Sekadar diketahui, adipura dimulai ketika Presiden berkeinginan untuk memberikan penghargaan bagi kota yang dianggap sukses memperhatikan kebersihan lingkungan. Program ini dimulai tahun 1986 dan sempat terhenti pelaksanaannya pada tahun 1999.

Namun, sejak tahun 2005, pemberian penghargaan tersebut kembali dihidupkan untuk meningkatkan semangat pemerintah daerah dalam memelihara dan mengelola lingkungannya.

Beberapa tujuan di balik penghargaan Adipura antara lain, untuk menurunkan tingkat polusi dari limbah domestik,  merealisasikan kesehatan lingkungan, dan merealisasikan budaya bersih lingkungan. Sehingga bagi kabupaten/kota yang dianggap berhasil mencapai tujuan tersebut layak mendapat apresiasi.

Namun bagi Bulukumba yang dinakhodai duet Zainuddin Hasan dan Syamsuddin, apresiasi ini belakangan menjadi berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada.

Empat sudut kota Bulukumba masih dihiasi sampah yang menimbulkan aroma tak sedap. Mau bukti ?, lihat saja titik-titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Dua TPS di jl.Durian sudah beberapa minggu tak tersentuh oleh petugas kebersihan. Sampah di depan sekretariat DPD II PAN Bulukumba ini sudah beberapa minggu tak terangkut.

Di poros jalan Lanto Dg Pasewang pun demikian. TPS yang terletak di sudut SMP Negeri 2 Bulukumba ini juga sesaki sampah kering dan basah. Volume sampah yang meningkat tak mampu lagi ditampung sehingga sampah pun berserakan di badan-badan jalan.

Pemandangan yang tak kalah meyedihkannya di area pasar sentral Bulukumba. Di pasar yang bersebelahan dengan terminal ini terdapat beberapa TPS. Di dalam dan luar pasar. Tapi lagi-lagi sampah tetap menumpuk. Sentuhan petugas kebersihan juga tak nampak.

Sebelumnya, Jejak Sulawesi.Com telah menyorot kondisi sampah di pasar ini. Hanya saja hingga saat ini tak ada tanggapan dari pihak kebersihan. Sejak ramadhan, volume sampah di pasar ini cenderung meningkat tanpa pernah diantisipasi petugas yang ada.

Jika kondisi ini terus berlanjut, piagam adipura yang diraih Bulukumba dipastikan akan menjadi bahan tertawaan dan tentunya menjadi sebuah ironi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun