Mohon tunggu...
Jejak Rasa
Jejak Rasa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jejak Rasa

Jejak rasa merupakan perusahaan berita yang akan membahas berbagai macam makanan. Jejak rasa dibentuk dengan tujuan, menunjukkan dan mengarahkan teman-teman pecinta makanan untuk menemukan ragam jenis makanan dan cita rasa yang mungkin belum pernah teman-teman rasakan. Adapun susunan penanggung jawab di perusahaan kami, yaitu sebagai berikut: Pimpinan Perusahaan: Dr. David Setiadi, M.Hum. Manajemen perusahaan: Pemimpin perusahaan: Moh Ariel Firdaus Hasan Sekretaris: Puja Maulidina Bendahara: Triyani Sukmawati Putri Anggota: Dini Gustiani AR, Melati Fitri Insani, Nurul Hanifah. Manajemen Redaksi: Pemimpin Redaksi: Nurul Hanifah Wakil redaksi: Melati Fitri Insani Sekretaris: Dini Gustiani AR Editor: Dini Gustiani AR dan Melati Fitri Insani Penulis: Nurul Hanifah dan Puja Maulidina

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menikmati Gongsir di Sukabumi. Jajanan Tradisional yang Bikin Kangen Zaman SD

3 Desember 2023   20:01 Diperbarui: 3 Desember 2023   20:06 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jejak Rasa. Instagram @jejakrasa22

Sukabumi menjadi salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman makanan dan masakan yang begitu melimpah. Terbukti dengan banyaknya restoran dan cafe yang menyajikan ragam kuliner modern dan tradisional. Sobat Jejak Rasa yang ingin nostalgia dengan jajanan masa-masa SD, tak perlu khawatir. Kali ini Jejak Rasa akan mengarahkan kalian pada jajanan tradisional yang masih ada di Sukabumi.

Jajanan tradisional yang akan Jejak rasa rekomendasikan adalah Gongsir. Gongsir merupakan singkatan dari jagong dan gula pasir, namun ada juga yang mengatakan jika Gongsir singkatan dari jagong sisir. kata Jagong dalam bahasa Sunda berarti Jagung dalam bahasa Indonesia. Sesuai namanya, makanan ini terdiri dari sisiran jagung yang telah direbus kemudian diberi gula pasir lalu ditaburi parutan kelapa. Rasanya manis dan gurih. Gongsir biasanya dijajakan pedagang secara keliling. Tapi kini keberadaan jajanan ini kini cukup jarang, hanya beberapa pedagang yang masih dapat ditemui menjajakan ke pelosok-pelosok perkampungan.

Dulu makanan ini dijual di sekolah termasuk SD dan cukup digemari sebelum kalah oleh jajanan modern. Di Kota Sukabumi masih ada pedagang gongsir yang berjualan, salah satunya Pak Dirin (53 tahun), dia mulai berjualan sejak tahun 1996.

Pak Dirin sudah dua puluh tiga tahun menjalakan usaha ini setiap harinya menghabiskan sebanyak tiga kilogram gongsir. Menurut dia, pembelinya rata-rata ingin bernostalgia dengan makanan tradisional ini. Keuntungan dari berjualan gongsir ini tak seberapa, tapi Pak Dirin bersyukur dari usahanya ini dapat menutupi kebutuhan sehari-hari.

Pak Dirin berjualan berkeliling ke perkampungan, ke sekolah maupun tempat nongkrong yang ada di kota Sukabumi. Satu porsi gongsir harganya Rp 5.000, yang disajikan dibungkus gelas plastik. "Biasanya mulai keliling dari pukul 07.00 WIB pagi sampai pukul 13.00 WIB dagangan sudah habis. Paling telat pulang jualan pukul 16.00 WIB", ujar Pak Dirin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun