Pada dasarnya manusia itu hidup dan memerlukan berkomunikasi untuk menciptakan interaksional dimana dalam komunikasi internasional ini dapat memunculkan hubungan secara interpersonal. Namun pada dasarnya ahli lingusistik dan psikologi memiliki perbedaan yang signifikan dalam aspek objek yang akan di bahas dalam hal bahasa. Karena pada psikolog dalam memandang bahasa maka biasanya para psikolog akan menghubungkannya dengan aspek kepribadaian dari objek sedangkan dari para ahli linguistik akan fokus menilai dari bahasa dan sistematika bahasa yang di gunakan objek untuk menilai tentang objek.
Menurut saya pada dasarnya intelegensitas dari seorang individu itu bukan dipandang dari bagaimana ia bisa mengerjakan soal dengan cepat dan benar semua namun intelegensitas disini lebih di fokuskan untuk menunjang kesuksesan dari seseorang di lihat dari bagaimana kemampuan ia berbahasa dan menyampaikan seperti halnya menarik simpati dan bagaimana meyakinkan orang lain, keluesan dalam berbahasa dan penggunaan bahasa yang pantas atau baik dan benar dalam memunculkan suatu hubungan interpersonal yang baik, sehingga memudahkan individu untuk melakukan interaksional untuk mencapai tujuan yang ingin di capainya.
Dalam keseharian kita lebih sering menggunakan bahasa sehari hari sebagaimana kita gunakan karena faktor lebih mudah untuk di pahami orang lain. Sedang di indonesia ini menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia yang diharapkan mulai dari sabang sampai merauke dapat menggunakan bahas persatuan ini sebagai sarana transksional atao interaksional dalam skala nasional.Namun tiidak menutup kemungkinan setiap daerah di indonesia ini memiliki pola dan ragam bahasa yang sesuai dengan daerah masing masing. Dalam aspek bahasa dalam bahsa indonesia sendiri juga memberikan suatu gambaran tingkatanseperti bagaimana kita berbicara dengan sesama kita atau yang lebih muda dari pada kita kita akan menggunakan bahasa yang berbeda apabila kita berbicara dengan orang yang kita hormti atau orang yang lebih tua dari pada kita seperti contoh dalam penggunaan bahasa indonesia ada kalanya menggunakan kata kamu dan anda, dalam konteks ini kamu dan anda menunjukkan perbedaan dalam segi kasta atau adanya pembedaan dalam stara sosial dalam kehidupan interaksiona. Dari apa yang saya ketahui, kita mencoba mengambilcontoh dalam bahasa daerah salah satunya yaitu menggunakan bahasa jawa, dalam bahasa jawa ada tiga kasta dalam penggunaan bahasa jawa untuk interaksional atau berbicara dengan individu lain. Pengkastaan dalam bahasa jawa yaitu “kromo inggil”, ”kromo madya” dan ”kromo ngoko” . kromo apabila diartikan dalam bahasa indonesia bermakna bahasa dan inggil dapat diartikan halus sehiongga kromo inggil itu dia artikan sebagai bahasa yang halus, contoh penggunaan kata panjenengan sebagai kata pengganti anda atau kamu dalam penggunaan bahasa jawa , kata ini biasa digunaka untuk menghormati dalam komunikasional dengan orang yang lebih tua, untuk yang selanjutnya yaitu kromo mady,a untuk kromo itu dapat diartikan madya itu adalah tengah, sehingga dapat di simpulkankromo madya adalah bahasa pertengahan atau digunaka dalam konteks interaksinal dengan teman sebaya atau seumuran dengan kita, contoh penggunaan kata sampean untuk kata ganti kamu atau anda dalam komunikasional individu. Untuk yang terakhir yaitu kromo ngoko, atau bahasa kasar biasa di gunakan untuk bahasa sehari hari namu bahasa ini di anggap kurang sopan dalam pembicaraan karena dirasa kurang menghormati orang lain dalam hubungan intaraksional dan komunikasional antar individu, contoh penggunaan kata koen atau awakmu dalam komunikasi sehari hari. Pada dasarnya orang orang jawa lebih mengutamakan penggunaan bahasa halus dalam komunikasi dengan orang lain dengan harapan anak dari individu tersebut atau keturunan dari individu ersebut lebih menghargai orang lain karena kemungkinan juga mereka meenggunakan prinsip “ jika kamu ingin di hargai oang lain maka hargailah orang lain”sehingga dalam aspek pembahasaan ini lebih mengutamakan bagaiman kita berbahasa dan di terima dal proses interaksional dan komunikasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H