Kamp konsentrasi yang paling besar adalah Auschwitz di Polandia yang terbagi menjadi 3 bagian. Kekejaman dan kebengisan Nazi tidak bisa penulis utarakan dengan kata-kata. Sebagai gambaran, pembaca bisa menyaksikan Film dokumenter series episode 9 dengan judul Greatest events of WWII in colour. Sebelum mengalami Holocaust, orang-orang Yahudi pasca naiknya Hitler sebagai pemimpin tertinggi Jerman mengalami pelucutan aset properti, kebebasan dikekang, dan hak-hak sipil orang Yahudi direnggut. Oleh karena itu, banyak ilmuwan-ilmuwan terbaik Yahudi Jerman yang melarikan diri untuk mencari suaka politik ke negara-negara Barat seperti Amerika dan Inggris.
Patriarki dan ketidaksetaraan gender
Diantara 2 program sebelumnya, Kebijakan ini terbilang jarang diketahui khalayak umum, yaitu pembatasan gerak-gerik wanita Jerman. Ada slogan dari kaisar William II Jerman : Kinder, Kche, Kirche , artinya "Anak-anak, dapur, gereja. Slogan tersebut digunakan di era Nazi untuk para wanitanya. Tak heran slogan tersebut dikampanyekan guna pergerakan perempuan dibatasi agar para wanita di Jerman bisa fokus mengurus rumah tangga dan mendidik anak mereka dengan program propaganda Nazi. Wanita Jerman juga dikecualikan dalam 3 profesi penting: Tentara, Pemerintah, Peradilan. Walaupun demikian kebijakan tersebut dapat dikecualikan dalam kondisi tertentu.
Menariknya, ada satu bentuk penghargaan dan penghormatan kepada para wanita di Jerman yaitu Ehrenkreuz der Deutschen Mutter(salib kehormatan ibu Jerman) yang telah memiliki 4 anak atau lebih. Hal tersebut digalakkan, mengingat Nazi memang sangat berhasrat memperbanyak ras Arya. Upaya tersebut selaras dengan ambisi Hitler dalam memperluas daerah terutama ke Timur(Soviet) Â agar menjadi tempat Ras Arya tinggal dikemudian hari.
Akhir cerita ras Arya Nazi
Bagaimanapun rencana yang bagus, urut, rinci tetapi apabila takdir berkata lain, hal tersebut hanya seperti sia-sia belaka. Kita mengetahui diawal perang dunia kedua, Jerman amat tangguh dan "Tak bisa dikalahkan" oleh negara-negara Eropa. Tercatat hanya inggris dan Swiss(karena netral) yang dapat survive dari gempuran luftwaffe dan kapal perang Nazi. Negara seperti Belanda, Luxemburg, Belgia, bahkan Francis luluh lantah dengan kekuatan panser dengan gerakan blitzkrieg yang mengerikan. Tetapi bagai sudah jatuh dan tertimpa tangga pula, Diserbu inggris dan Amerika di barat dan dipukul mundur Soviet di timur membuat Nazi perlahan-lahan melemah dan tiba di gerbang kekalahan telak. Pada tanggal 30 April 1945, Hitler bunuh diri dengan istrinya(Eva braun) dan tanggal 7 Mei 1945, Jerman menyerah tanpa syarat ke sekutu. Dan itu menandai akhir dari dari kisah utopia ras Arya yang berujung tak berdaya.
Apa yang bisa kita pelajari dari ini semua?
Well, banyak pelajaran berharga dari semua peristiwa diatas, diantaranya:
1. Â Para Disabilitas sama seperti kita, mereka juga manusia dan berhak mendapatkan apa yang semestinya ia dapatkan seperti warga negara lainnya. Seperti: Kebebasan berpendapat, Sarana dan prasarana yang mendukung, kesempatan untuk merajut karir, dll. Melakukan hal-hal tidak terpuji seperti mengejek, mencela, dan membuly mereka adalah perbuatan yang patut diperangi dan diberangsur sampai ke akar-akarnya.
2. Â Perbedaan suku, agama, dan ras bukanlah halangan yang perlu diperselisihkan, tetapi suatu tantangan untuk terus dibangun dan mewujudkan masyarakat yang inklusif terhadap setiap perbedaan yang ada. Serta menghilangkan sikap esktrimis dan chauvinisme agar terciptanya masyarakat kecil dan dunia yang anti rasis dan toleransi tinggi.
3. Â Laki-laki dan perempuan itu sama. Sebuah kesalahan apabila melakukan pembatasan pada gerak-gerik wanita hanya karena dianggap bahwa ia hanya perlu di dapur, sumur, kasur. Hal tersebut adalah kesalahan yang fatal. Di dunia modern saat ini kita perlu melihat bahwa banyak perempuan yang bisa menjadi pemimpin di kalangan laki-laki, bahkan kita pernah punya presiden perempuan. Hal ini menunjukkan ketidakberdayaan laki-laki sebagai seorang pemimpin dan kekuatan perempuan sebagai inisiator pelengkap tersebut.