Mohon tunggu...
Arya Ramadhan
Arya Ramadhan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya sangat senang menulis dan membaca, saya menemukannya ketika sudah kelas 1 SMA. Saya juga tertarik dengan dunia PERS, Jurnalistik, Wartawan dan sebagainya. Saya juga senang belajar ekonomi,sejarah, psikologi, dan hubungan internasional. Nomor Gopay : 085156640953 (Arya Ramadhan)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Konsep Dasar Ilmu Ekonomi

20 Juni 2023   15:22 Diperbarui: 20 Juni 2023   15:35 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia berusaha mencukupi kebutuhannya yang beragam sampai mencapai tingkatan kemakmuran. Itu adalah definisi ilmu ekonomi yang secara umum diilhami oleh para teknokrat, pengajar/Dosen, sampai kepada para mahasiswa dana siswa yang mengkaji ilmu tersebut yang terdiri dari berbagai tingkatan dari tingkat SMA sampai bangku perkuliahan(base on kurikulum di Indonesia). Untuk definisi tersebut menurut saya masih relevan bagi praktek dan fakta dilapangan. 

Di setiap cabang disiplin ilmu pengetahuan, pasti memiliki konsep dasar ilmu tersebut dan didalam ekonomi setidaknya memiliki 3 konsep dasar, yaitu kelangkaan, pilihan(choice) dan pengambilan keputusan(decision making). Diantara ketiga konsep tersebut kelangkaan adalah konsep yang paling penting dan menyeluruh dibandingkan yang lainnya. Simpelnya kelangkaan adalah keadaan terbatasnya sumber daya alam (SDA) dan keinginan manusia yang tak terbatas. 

Di bagian "Keinginan manusia yang tak terbatas" adalah kalimat yang kompatibel, karena memang manusia selalu punya nafsu untuk mencapai lebih-lebih lagi tetapi kalimat "terbatasnya sumber daya (SDA)" adalah kalimat yang masih bisa dipertanyakan dan diperdebatkan. Mengapa demikian? 

Kita diajari dan di doktrin bahwa SDA kita terbatas ketika disekolah atau diperkuliahan, bukannya itu pernyataan yang benar? Pernyataan tersebut benar jika disandikan dengan sumber daya yang tak bisa diperbaharui seperti minyak bumi, gas, fosil, dll. Tetapi pernahkah kita berpikir bahwa SDA kita tidak terbatas? Contohnya sinar matahari, air, angin, dll yang jumlahnya "tidak terbatas" dan bisa digunakan untuk menggantikan SDA yang tak bisa diperbaharui. Pernyataan ini diperkuat dengan statement Yuval Noah Harari dalam bukunya Sapiens, ia berkata "Mengapa sedemikian banyak orang takut kita akan kehabisan energi? Mengapa mereka memperingatkan akan bencana yang terjadi bila kita kehabisan semua bahan bakar fosil yang tersedia? Jelaslah dunia tidak kekurangan energi. Yang kurang hanya pengetahuan yang dibutuhkan untuk menangkap dan mengubahnya sesuai kebutuhan kita. 

Jumlah energi yang tersimpan dalam bahan bakar fosil di Bumi kecil sekali dibandingkan dengan jumlah yang Matahari pancarkan setiap hari, gratis. Hanya sebagian kecil energi Matahari yang mencapai kita, namun jumlahnya mencapai 3.766.800 eksajoule energi setiap tahun (satu joule adalah satuan energi dalam sistem metrik, kira-kira jumlah yang Anda habiskan untuk mengangkat sebutir apel kecil kira- kira semeter ke atas; satu eksajoule adalah semiliar miliar joule-bisa mengangkat banyak sekali apel). Semua tumbuhan di dunia menangkap hanya sekitar 3.000 dari semua eksajoule energi surya itu melalui proses fotosintesis. Semua aktivitas dan industri manusia, bila digabungkan, mengonsumsi sekitar 500 eksajoule setiap tahun, setara dengan jumlah energi yang Bumi terima dari Matahari dalam sembilan puluh menit saja Dan itu baru energi surya. 

Sebagai tambahan, kita dikelilingi oleh sumber-sumber energi besar lainnya, seperti energi nuklir dan energi gravitasi; yang disebutkan terakhir itu paling terlihat di tenaga pasang laut yang disebabkan oleh tarikan Bulan terhadap Bumi." Disana tertera jelas, perlu digarisbawahi yang terbatasnya bukan sumber daya di bumi, tetapi pengetahuan dan penemuan kita sendiri yang terbatas. Mungkin dimasa depan kita akan menggunakan air sebagai bensin, memanfaatkan nuklir lebih intens lagi, dan memakai jenis SDA yang "Abadi" tersebut demi kemaslahatan umat manusia. Sampai sini apakah kita masih terbatas? Semoga "Keinginan manusia yang tak terbatas" itu juga mengalir dalam bidang penelitian dan penemuan yang memanfaatkan SDA "Abadi" dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun