Mohon tunggu...
New Ahmad Zain
New Ahmad Zain Mohon Tunggu... -

Aku itu Pemuda, Politik, Psikologi, Fiorentina, Batistuta, DIY, dan INDONESIA..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertarungan 2014 Tanpa 'Trah' Soekarno??, Mana seru??

12 September 2013   17:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:59 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aroma politik semakin pekat tercium, hampir seluruh partai sudah mengelus tokohnya yang akan diturunkan kedalam ajang pertarungan 2014. sebut aja Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang sudah jor-joran mengiklankan pasangan Wiranto dan Hary Tanoe untuk dijagokan sebagai pasangan Capres dan Cawapres pada 2014. selain Hanura yang telah mencoba memastikan jagoaannya pada 2014, ada nama Aburizal Bakrie atau yang mulai dibiasakan untuk dipanggil dengan sebutan ARB untuk di-Capreskan dari Partai Golongan Karya (Golkar) pada tahun 2014. Selain dua Partai itu, ada beberapa partai yang sudah mendeklarasikan calon Presidennya walau mayoritas belum menyebutkan juga Calon Wakil Presidennya.

Nama Prabowo Subianto telah lebih dahulu terdengar gaungnya serta aksinya yang menunjukan bila beliau akan maju dalam pertarungan 2014 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus ini hampir dapat dipastikan mayoritas dari kita sudah sangat lama mendengar dan mengetahui akan dielus oleh Partai Gerindra untuk memimpin bangsa ini.  berbekal pengalamannya memimpin pasukan elite negeri ini Komando Pasukan Khusus (Kopassus) membuat sosok ini menjadi kenyang dalam mengkoordinasikan segala sesuatu nya dengan tegas. ketegasan beliau inilah yang membuat Partai Gerindra melalui kepemimpinan Prabowo Subianto ingin membangunkan macan Asia yang bernama Indonesia yang telah lama mati suri karena kepemimpinan nasional yang banyak kalangan menilai sangat tidak tegas.

Partai-partai diluar Hanura, Golkar, dan Gerindra rata-rata masih mengunci rapat mulutnya serta malu-malu dalam bersuara mengenai sosok Capresnya. coba kita tengok saja langkah Partai Demokrat, Partai berkuasa yang namanya kian redup karena berbagai skandal korupsi yang menimpa beberapa oknum yang pernah menduduki pos-pos penting di Partai yang berlogokan merci tersebut. Partai Demokrat pasca-Purnabaktinya Pak SBY memiliki cara tersendiri untuk merebut hati pemilih, salah satunya dengan menggelar acara konvensi Calon Presiden 2014. acara konvensi konon akan diikuti oleh 11 nama tokoh yang telah memiliki nama di Republik ini.

Selain Partai Demokrat, Partai Politik yang bernafaskan Islam seperti PKS, PPP, PKB, PBB, dan PAN juga setipe dengan partai Demokrat mereka masih malu-malu dalam bersuara mengenai sosok yang akan di-Capreskan. mungkin hanya PKB yang berani beberapa kali mengeluarkan pernyataan akan Men-Capreskan si raja dangdut Bang Haji Rhoma Irama. namun, belakangan pernyataan itu tenggelam dengan sendirinya. setelah Prof. Mahfud MD mengeluarkan pernyataan mundur dari acara Konvensi Partai Demokrat, sontak membuat maraknya pemberitaan bila Partai Islam pada 2014 akan berkoalisi mendukung Prof Mahfud MD sebagai Calon Presiden di pertarungan 2014. tapi pemberitaan itu belum ada yang mengiyakan dari fihak mana pun, jadi kita lagi-lagi dibuat menunggu.

Selain Partai yang telah disebutkan diatas, ada satu lagi nama Partai nasional yang memiliki akar rumput yang cukup fanatik. nama Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) juga belum bersuara mengenai sosok siapakah yang akan mereka dukung dalam pertarungan 2014. bahkan hingga acara setingkat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III yang baru saja usai juga tidak memunculkan nama-nama yang sekiranya akan di godok oleh PDIP sebelum akhirnya mereka elus-elus sebagai Capres dari Partai ini.

Dalam Rakernas tersebut, rakyat hanya diberikan suguhan berupa kegaduhan. beragam pendapat dari para pengurus PDIP di daerah yang bersuara mengenai sosok Capres untuk PDIP. Nama Joko Widodo atau biasa di sapa dengan panggilan Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) paling kerap menjadi bahan pemberitaan menjadi sosok yang akan di-Capreskan dari Partai ini. Walaupun tidak sedikit pengurus daerah PDIP yang masih loyal kepada Ibu Megawati Soekarnoputri. namun ketika di konfirmasi langsung kepada Gubernur DKI Jakarta tersebut. Pak Jokowi selalu menegaskan, urusan pilpres hendaknya ditanyakan ke Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. "Kalau tanya saya, tanya Waduk, saya jawab. Tanya Tanah Abang, saya jawab," ujar Jokowi sebagaimana dikutip oleh Viva News pada Sabtu, 7 September 2013.

Melihat respon dari pak Jokowi, pengurus PDIP seharusnya dapat membacanya sebagai keinginan dari Mantan Walikota Solo itu untuk berkerja total untuk DKI Jakarta. PDIP seharusnya tidak melulu menjadikan Hasil Survey dari berbagai lembaga Survey mengenai elektabilitas Jokowi yang tinggi sebagai acuan utama. melainkan juga berfikir bapak Jokowi belum tuntas berkerja untuk mewujudkan Jakarta Baru sebagaimana selalu di dengungkan saat Kampanye Pilgub DKI Jakarta yang lampau.

Selain itu Masyarakat juga sudah terlanjur menilai PDIP sebagai Partai penerus dari darah Soekarno agar terus dapat abadi memimpin bangsa ini. Jikalau kelak PDIP jadi memaksakan Syahwat Politiknya untuk men-Capreskan Jokowi, Membuat Pertarungan 2014 tanpa adanya 'Trah' Soekarno. dan hal ini pasti membuat sedih para pengagum sang Proklamator yang sangat banyak menyebar diseluruh pelosok negeri hingga detik ini. Pengagum Bung Karno ini pasti kerap menjadi 'mesin Partai' untuk memenangkan PDIP dalam setiap pemilihan umum digelar.

Selain itu dengan men-Capreskan Jokowi akan membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengubur jiwa kemimpinan yang ada di dalam darah para keturunan Bung Karno, sekaligus membuat para Tokoh di luar PDIP beranggapan bahwa Partai yang di Ketuai oleh Megawati Soekarnoputri ini sudah sedikit membuka diri kepada sosok-sosok non 'Trah' Soekarno.

*** NAZ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun