"Permisi, pakettt!"
Dua kata ajaib yang paling ditunggu dan bikin happy. Bagi pencinta shoping juga para pelaku usaha online pasti tidak asing dengan berbagai nama ekspedisi yang ada di negeri ini.
Ekpedisi sendiri menjadi tulang punggung bagi keberlangsungan sebuah usaha yang dilakukan secara online atau digital selain kualitas yang ditawarkan produsen kepada konsumen itu sendiri.
Dibalik pesatnya perkembangan ecommerce di Indonesia beberapa waktu belakangan, ada jasa pengiriman yang turut berperan penting dibelakangnya.
Pandemi tidak hanya mendatangkan dampak besar bagi ekonomi pelaku usaha pun sebaliknya juga melahirkan kesempatan baru yang  menjanjikan.  Meski tak dapat dipungkiri sebagian besar harus terjun ke dunia digital dengan terpaksa demi menyelamatkan perekonomian keluarga juga karyawan yang bernaung di bawahnya.
Bagi pelaku UMKM, Â kemajuan teknologi menjadi sarana baru yang menjembatani menggaet peminat dari luar daerah. Cakupannya yang luas tanpa batas geografis sehingga di mana pun berada meski di pelosok desa sekali pun, selagi jaringan memadai dan kuota internet tersedia maka tinggal duduk anteng di rumah sambil melakukan promosi di sosial media dan marketplace bagi UMKM yang tergabung di dalamnya.
Sedang bagi konsumen, cukup bermodal gadget kamu bisa menemukan segala keperluan. Fashion, peralatan rumah tangga sampai makanan yang dikemas kekinian dan dapat bertahan lama bisa dengan mudah dijangkau. Lebih efisien, Â tanpa bersusah payah mengantri. Dan yang pasti ikut mendukung program pemerintah yakni social distancing dan physical distancing dengan hanya di rumah saja.
Sebagai salah seorang yang kerap menggunakan jasa pengiriman, tentu berbagai hal menjadi bahan  pertimbangan menggunakan  jasa suatu ekspedisi. Selain melihat ongkos kirim yang kompetitif  juga tentu mengenai keamanan paket itu sendiri. Dan JNE jawabannya. Kenapa JNE?  Karena JNE memiliki lebih dari 6.000  gerai di seluruh Indonesia dan masih terus memperluas jaringannya. Melihat dari jumlah tersebut di atas, tentunya mempermudah jangkauan pendistribusian barang produsen kepada para konsumen. Karena memilih jasa pengiriman dengan cabang yang tersebar ditiap daerah juga turut menjadi perhatian.
Pilihan produk dan layanan yang disediakan JNE pun beragam. Untuk konsumen yang khawatir paket yang dipesan fail bisa menggunakan layanan COD (cash on delivery) sebagai alternatif pembayaran untuk meminimalisir kerugian baik bagi produsen maupun pembeli.
Nah, untuk pelaku UMKM yang menggeluti bidang kuliner dan konsumen yang gemar kulineran atau sedang diperantauan terus kangen kulineran daerah asal? Layanan PESONA atau Pesanan Oleh-oleh  Nusantara yang ditawarkan oleh JNE menjadi solusi yang membuat happy. Iya dong, gak perlu repot-repot terbang ke daerah asal makanan yang sedang ingin kamu santap terlebih di masa seperti ini tetap bisa kamu nikmati.
Pilihan makanan sendiri telah melewati serangkaian uji coba selama satu tahun sehingga tidak perlu risau mengenai kualitas kuliner yang ditawarkan. Pun seperti yang diketahui bersama, bisnis kuliner  menjadi salah satu zona  paling terdampak selama pandemi berlangsung.
Menurunnya berbagai aktivitas jelas memberikan dampak nyata terhadap perekonomian khususnya kalangan masyarakat  menengah ke bawah. Yang kemudian diperparah  kebijakan pemerintah daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai langkah penanggulangan penyebarannya.
Dampaknya tak hanya terasa pada sector  retail saja. Melainkan juga pada sektor UMKM di Indonesia. Diberlakukannya social distancing dan physical distancing membawa pengaruh besar terhadap pelaku bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian. Menurunnya penjualan secara otomatis menurunkan  omset yang didapat. Sementara berbagai tanggungan menunggu untuk tetap dibayarkan.