Mohon tunggu...
D.W
D.W Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance

Halo! Saya D, seorang penulis dan pengamat dengan minat mendalam di bidang humaniora. Saya suka mengeksplorasi isu-isu terkini di dunia daring maupun luring. Selain itu, saya juga tertarik pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari yang dipengaruhi oleh teknologi. Mari berdiskusi dan saling berbagi pengetahuan!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Siber di Indonesia: Untung atau Rugi?

2 Oktober 2024   19:30 Diperbarui: 2 Oktober 2024   19:46 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Halo, Sobat Kompasiana! Perkembangan Kejahatan Siber di Indonesia sudah menunjukkan peningkatan yang begitu signifikan. Di era digital seperti sekarang, ancaman kejahatan siber semakin meningkat.EMANG IYA? Yuk kita bahas!

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami transformasi digital yang pesat. Namun, seiring dengan kemajuan ini, kejahatan siber juga ikut berkembang. Menurut data dari Badan Cyber dan Sandi Negara (BSSN), pada tahun 2022  lebih dari 70 juta insiden siber tercatat di Indonesia. Angka tersebut  menunjukkan betapa seriusnya masalah ini.
 
Berbagai jenis kejahatan siber telah menjadi perhatian utama, antara lain:

Phishing: Penipuan yang bertujuan mencuri data pribadi. Kasus ini merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan. 

Malware: Program berbahaya yang merusak sistem atau mencuri informasi sensitif.

Ransomware: Di mana data pengguna dienkripsi dan pelaku meminta tebusan untuk memulihkannya.

Menurut laporan BSSN, serangan ransomware meningkat 20% dibandingkan tahun sebelumnya dan Indonesia menduduki peringkat ketiga di Asia Tenggara dalam hal serangan ini. Dampak dari kejahatan siber tidak bisa dianggap remeh. Kerugian ekonomi yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp 7 triliun per tahun. Selain kerugian finansial, serangan siber juga menimbulkan dampak psikologis, seperti hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap platform digital.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk menangani masalah ini. Pembentukan BSSN dan peluncuran berbagai program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah beberapa contoh upaya yang dilakukan. Selain itu, kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga internasional juga menjadi fokus untuk memperkuat keamanan siber.

Masyarakat memiliki peran penting dalam penanggulangan kejahatan siber. Edukasi tentang praktik keamanan digital, seperti penggunaan kata sandi yang kuat dan tidak mengklik tautan mencurigakan, sangat penting. Kesadaran individu bisa menjadi pertahanan pertama terhadap ancaman ini.

Nah...itu dia Sob bahasan mengenai perkembangan kejahatan siber di Indonesia. Semakin meningkatnya kejahatan siber, kita dituntut untuk lebih waspada dan berperan aktif dalam menjaga keamanan siber. Ingat! DATAMU ADALAH MASA DEPANMU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun