ada saatnya aku merasa hidup dalam bayang-bayang kehampaan, hidupku seoalah berhenti tidak mempunyai arti sama sekali.
entah hal apa yang harus aku perbuat saat ini, hal itupun aku harus bingung, rasanya keberuntungan itu ketika tidak dilahirkan didunia, atau mati saat masih anak-anak. tidak merasakan bagaimana dunia yang isinya hanya kebohongan-kebohongan. dunia yang hanya di isi oleh kepentingan-kepentingan oleh para penguasa yang haus akan dunia, seolah semua hari menjadi siang. bulan bintangpun seakan tidak pernah hadir sebagai penghias malam.Â
tidak ada kedamaian di dunia ini, semua seolah telah lenyap tak berbekas. mengharap pada kebenaran, dunia tidak pantas lagi menjadi tempat berharap. semua bertekuk lutut pada sebuah kepentingan sandiwara. kebanaran hanya ada di langit, dunia hanya kebohongan yang selalu dijejali oleh otak-otak tak bertuhan, otak-otak yang hanya berpikir semua dunia ini adalah permata yang harus di telan dalam-dalam.
merasakan kesewenang-wenangan, ketidak adilan, prsekongkolan para bandit dan media yang hanya menyiarkan sandiwara, hal remeh temeh yang tidak penting. dan pada akhirnya semua itu harus di telan oleh rakyat jelata, rakyat yang acapkali di cap bodoh, tidak mengerti apa-apa.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H