Mohon tunggu...
aris moza
aris moza Mohon Tunggu... Guru - menekuni dunia pendidikan sebab aku percaya dari sanalah mulanya segala keberhasilan itu bermula

seorang yang lantang lantung mencari arti dan makna dalam setiap langkah kecilnya. lalu bermimpi menjadi orang yang dikenal melalui karya-karyanya, bukan rupa, bukan harta, bukan panggkat atau jabatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyambut Hari Kemerdekaan bagi Warga Kampungku

9 Agustus 2020   08:44 Diperbarui: 9 Agustus 2020   18:18 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Langit Agustus sudah mulai terasa, kampung-kampung berbenah diri, tiang-tiang ditegakkan, berbagai pernak-pernik hiasan dipajang di sepanjang pinggir jalan, pesona Agustus memang beda.

Inilah wajah kampung ketika datangnya bulan agustus, bulan ini memang mempunyai nilai historis tersendiri bagi masyarakat Indonesia, sebab sebelum 75 Tahun yang lalu Masyarakat di Indonesia terjajah dengan segala macam keburukannya. Hari itu tanggal 17 Agustus 1945 bumi Pertiwi bergemuruh dengan suara Takbir dan Merdeka. Semua bergembira semua menyapa dengan sapaan merdeka, jalan-jalan ramai dengan bendera merah putih.

Kini 75 Tahun sudah, saat pertama kali Bung Karno dan para pendiri bangsa membacakan teks proklamasi kemerdekaan. Menandakan Indonesia telah merdeka dan penjajahan telah berlalu.

Dalam perjalanannya, pasang surut dinamika  bangsa terus terlewati. Terlepas dari dinamika yang terus barganti menyelimuti bangsa ini. Kampung tetaplah kampung yang bersolek ketika Agustus tiba. Yang mempunyai cirikhas tersendiri dalam memperingati kemerdekaan Bangsa ini.

Meski era terus berganti wajah kampung tetap membawa ciri kasnya. Selalu semarak dengan bendera-bendera merah putih. Berdiri berjajar sepanjang jalan dan gang-gang. Tak ketinggalan pernak-pernik hiasan ala agustus yang semakin membuat wajah kampung berbeda.

Masyarakat kampung sangat bersuka cita menyambut peringatan kemerdekaan Indonesia. Hal itu menandakan rasa nasionalisme melekat dan tumbuh dalam diri mereka, tak peduli siapa mereka, petani, pedagang, pelajar, dan semuanya. Nasionalisme ada dalam jiwa mereka. Meskipun tidak sedikit diantara mereka yang tidak mengerti arti dari Nasionalisme tetapi tindakan mereka mengimplementasikan itu semua.

kampung indah penuh dengan semangat gotong royong.

#indonesiaMerdeka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun