Mohon tunggu...
aris moza
aris moza Mohon Tunggu... Guru - menekuni dunia pendidikan sebab aku percaya dari sanalah mulanya segala keberhasilan itu bermula

seorang yang lantang lantung mencari arti dan makna dalam setiap langkah kecilnya. lalu bermimpi menjadi orang yang dikenal melalui karya-karyanya, bukan rupa, bukan harta, bukan panggkat atau jabatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jejak Tsunami Selat Sunda

23 Januari 2019   20:56 Diperbarui: 23 Januari 2019   20:59 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aku disalah satu tempat terjadinya tsunami Selat sunda di penghujung tahun 2018 yang menyisakan banyak kepiluan.
bukan saja tentang kehilangan, lebih dari itu kejadian ini merenggut dan merubah narasi mimpi banyak orang.

kala itu semilir angin  senja telah purna, tergantikan gemerlap gemintang dan purnama yang begitu elok dipandang. Laut seperti biasa berirama, membuat sebagain orang yang tengah berlibur turut bermain bersamanya.

langit begitu cerah, paduan laut dan pantulan purnama begitu memukau. Disebrang sana ketika mata menyapu bersih  luasnya laut yang seperti tak terbatas terlihat kelbatan cahaya yang tidak kalah menariknya, semua mata terpana melihat fenomena yang tidak bisa itu.

keindahan itu tiba-tiba sirna dalam hitngan menit, semua orang tercengang. sebab tidak tau apa sebabnya, semua berubah menjadi kepanikan. Mana tawa tadi, mana sawfoto tadi. semua tergantikan menjadi tragedi. kehilangan, tangisan, teriakan dan kepiluan melanda. dalam sekejab semua telah berubah.

Wajah yang cerah kini sayu, wajah yang manis, kini memucat, tawa yang renyah kini membisu, sebagian menangis sebagian terbujur kaku.

dan inilah sisa dari wajah tragedi itu, pantai yang indah kini tak nampak lagi, rumah yang berderet sebagian telah hancur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun