Disebut manusia karena ia dapat menalar. Selain berpengetahuan dan berilmu, nalar adalah yang paling membedakan manusia dengan mahluk-mahluk lainnya. Apakah hewan berpengetahuan? tentu hewan mempunyai pengetahuan, tetapi hewan tidak bisa menalar. Kemampuan menalar ini menyebabkan manusia mampu mengembakngkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaan-kekuasaannya. Â
Sementara binatang yang hanya memiliki pengetahuan, namun pengetahuan ini terbatas untuk kelangsungan hidupnya(survial). Misal seekor kera tahu mana buah jambu yang enak. seekor anak tikus tahu mana kucing yang ganas.
Anak tikus ini tentu saja diajari induknya untuk sampai pada pengetahuan bahwa kucing itu berbahaya dan disinilah, berbeda dengan tujuan pendidikan manusia. Anak tikus hanya diajari hal-hal yang menyangkut kelangsungan hidupnya. Â Sementara manusia mengembangkan pengetahuannya mengatasi kebutuhan kelangusngan hidup ini.Â
Manusia mengembangkan kebudayaan, manusia memberi makna kepada kehidupan, manusia "memanusiakan" diri dalam hidupnya, dan masih banyak lagi pernyatan semacam ini : semua itu pada hakikatnya menyimpulkan bahwa manusia itu dalam hidupnya mempunyai tujuan tertentu yang lebih tinggi dari sekedar kelangsngan hidupnya.
Inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan pengetahuannya, dan pengetahuan ini jugalah yang mendorong manusia menjadi makhluk yang berifat khas di muka bumi ini. kenapa manusia bisa berpikir demikian karena ada dua hal yang mempengaruhi yaitu komunikasi dan yang keuda manusia dapat berpikir melalui penalaran.
bisa jadi insting hewan lebih tajam dari manusia. misalnya, hewan akan turun kegunung ketika gungung akan meletus. namun binatang tak bisa menalar tentang gejala tersebut; mengapa gungung meletus, fktor apa yang menyebabkannya, apa yang dapat dilakukan untuk mencegah semua itu terjadi. sementara manusia meskipun mempunyai keterbatasan insting, tetapi manusia dapat melihat gejala bila tanda-tanda gungung akan meletus.
jadi bila ada orang yang disebut manusia itu tidak mampu memberi penalaran, maka sudahlah itu adalah mahluk Tuhan yang tersesat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H