Mohon tunggu...
aris moza
aris moza Mohon Tunggu... Guru - menekuni dunia pendidikan sebab aku percaya dari sanalah mulanya segala keberhasilan itu bermula

seorang yang lantang lantung mencari arti dan makna dalam setiap langkah kecilnya. lalu bermimpi menjadi orang yang dikenal melalui karya-karyanya, bukan rupa, bukan harta, bukan panggkat atau jabatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Air vs Listrik

15 Desember 2017   17:01 Diperbarui: 15 Desember 2017   17:38 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.mongabay.co.id

 Coba berandai-andai, bila terjadi kekeringan sebab sumber-sumber air hilang. Lalu berandai-andai, bila sumber listrik hilang.
Mana yang akan berdampak paling buruk bagi kehidupan di muka bumi ini?.

Gunung Slamet adalah satu-satunya gunung di jawa yang masih sangat alami hutannya belum banyak terekspolitasi. Di Gunung yang mencakup 5 kabupaten ini jugalah vegetasi masih terjaga dengan baik. sehingga Air mengalir ke hulu dengan jernih, meski dimusim kemarau masyarakat di bawah kaki gunung slamet hampir tidak pernah kekurangan air bersih.

Tetapi baru-baru ini, ketika usaha pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di wilayah Gunung slamet. semua menjadi berbeda, hutan yang awalnya perawan tanpa terjamah tangan-tangan manusia kini luluh lantak. Padahal disanalah tempat bermukimnya satawa-satwa langka yang dilindungi. Padahal darisanalah sumber air bersih itu bermula dan darisanapulalah udara sejuk penghasil oksigen terbaik ada.

semenjak PT.SAE memluai membabat hutan Slamet, langsung berdampak pada masyarakat yang ada dibawahnya. terutama tentang air bersih, sungai-sungai yang bisanya digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kehidupannya menjadi keruh tidak bisa digunakan lagi.

 padahal sebuah teori mengatakan sumber segala kehidupan di muka bumi ini  bermula dari air. Maka dari zaman old ketika belum di temukannya listrik,  manusia sudah bisa hidup karena adanya air. Tetapi adakah teori yang mengatakan kehidupan akan berjalan dengan adanya listrik tanpa adanya air? TIDAK

 Lalu bagaimana bisa ingin memakmurkan masyarakat dengan menghilangkan sumber air dengan menggantikannya dengan sumber listrik. Agaknya ini menjadi ahstoris, harusnya pemegang kebijakan belajar dari  sejarah. Kenpa manusia dulu hidup dan membangun peradabannya di  pinggir-pinggir sungai.  Apakah Pemerintah tidak berpikir sumber  air bisa menjadi percekcokan. Ketika air bersih melangka sementara  manusia makin banyak. Apa yang akan terjadi??? Sesuatu yang mengerikan  melebihi perebutan kilang-kilang minyak di timteng.

Tentu wagra masyarakat lah yang paling terkena dampak dari pembangunan PLTPB ini. Banyak kerugian yang dialami oleh masyarakat sekitar, UKM-UKM yang mengandalkan air bersih, menjadi merugi, sawah-sawah dan peternakan ikan tidak lagi bisa mengandalkan air dari Gunung Slamet. terlebih lagi kehidupan masyarakat sekitar gunung slamet akan mengalami pergeseran. 

semoga saja tidak terjadi orang-oarng Gunung yang hidupnya berdampingan dengan mata air, harus membeli air di kota. Air kemasan.

sungguh Itu MENJIJIKAN dan TIDAK MANUSIAWI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun