Mohon tunggu...
aris moza
aris moza Mohon Tunggu... Guru - menekuni dunia pendidikan sebab aku percaya dari sanalah mulanya segala keberhasilan itu bermula

seorang yang lantang lantung mencari arti dan makna dalam setiap langkah kecilnya. lalu bermimpi menjadi orang yang dikenal melalui karya-karyanya, bukan rupa, bukan harta, bukan panggkat atau jabatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru vs Nabi Hoaks dan Generasi Micin kita

25 November 2017   22:44 Diperbarui: 26 November 2017   00:00 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Meskipun peran dan fungsi  guru mengalami pergeseran dari zaman ke zaman, tetapi peranan Guru dalam  menyuplai pasokan maunusia generasi masa depan dengan kemampuan berlian  tidak bisa dielakan.
tidak ada satupun manusia pandai tanpa melewati sosok yang satu ini, kecuali Nabi-nabi yang di angkat Tuhan.
 bahkan dalam agama Islam Guru menempati posisi yang Istimewa, sebab  dari sosoknyalah cahaya kehidupan terbuka, tirai-tirai kejumudan dan  kebodohan terkikis.

 peran guru hari ini memang mengalami kemunduran, karena Guru hanya di  jadikan alat pendidikan, jadi guru hari ini bukan lagi sosok yang di  gugu lan ditiru dalam akronim jawa.
tetapi meskipun peran guru  dibredel sedemikan rupa dengan peraturan-peraturan nyatanya Guru tetap  dituntut menjadi sosok yang paling bertanggung jawab atas kemerosotan  moral umat manusia. 

 generasi hari ini adalah generasi yang telah  banyak diasupi oleh Informasi-informasi Hoax yang disebarkan oleh  Nabi-nabi media sosial. kecendurnagan mengakses Informasi yang lebih  praktis dan mudah melalui Gadget, membuat hoax cepat tersebar dan  menjalar ke otak-otak manusia Bak virus yang menggroti otak manusia  lebih cepat 10 kali lipat dari kemampuan guru memberikan Ilmu pada  manusia. Sehingga ilmu yang tidak seberapa itu harus tertimbun oleh  ilmu-ilmu hasil didikan Hoax yang sengaja disebar untuk membodohi umat  manusia. 

 Dan ketika Dunia mulai gaduh, makin tidak jelasnya  kebenaran, informasi Hoax menjadi Idola, dan kemrosotan moral yang  semakin tidak terkendali. Maka peran guru harus kembali hadir di tuntut  untuk bekerja lebih keras.
Generasi micin adalah generasi  masa  depan. Namun, bukanlah generasi yang diharapkan di masa depan. Genarasi  micin adalah korban dari gerakan masif para nabi hoax melalui  kecanggihan teknologi.
untuk mengembalikan generasi micin ke dalam  jalur yang benar Guru harus berjuang memerangi hoax, memerangi nabi-nabi  penyebar virus yang merusak otak.

 memang tidaklah mudah, tetapi  siapa lagi kalo bukan Guru yang bisa memerangi, karena Gurulah peran  sentral yang mampu merubah generasi micin menjadi generasi berlian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun