Mohon tunggu...
aris moza
aris moza Mohon Tunggu... Guru - menekuni dunia pendidikan sebab aku percaya dari sanalah mulanya segala keberhasilan itu bermula

seorang yang lantang lantung mencari arti dan makna dalam setiap langkah kecilnya. lalu bermimpi menjadi orang yang dikenal melalui karya-karyanya, bukan rupa, bukan harta, bukan panggkat atau jabatan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jadi Siapa yang Kebal Hukum? Ahok atau Pimpinan Ormas Itu

20 Mei 2017   13:42 Diperbarui: 20 Mei 2017   13:58 1828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang kita bertanya, sebenarnya siapa yang kebal hukum ?

Beberapa bulan belakangan masifnya pemberitaan media sosial bahwa ahok selalu dikatakan orang yang kebal hukum, oleh kalangan yang dari awal memang sudah tidak suka dengan kiprah beliau di dki jakarta. Lalu setelah jatuhnya vonis ahok oleh hakim lalu kita kembali bertanya siapa yang sebenarnya kebal hukum?

Kita tidak bisa menafikan bagaimana salah satu pimpinan ormas yang sekarang sedang tersangkut beberapa khasus yang dulu sangat getul sekali mendemo ahok ini yang justru masih bisa umroh dan menyelsaikan desertasinya di malaysia, 6 kasus yang menjeratnya ternyata tidak satupun vonis diketuk. Lalu siapa yang kebal hukum?

Pun kita bisa membandingkan kedua tokoh itu, ketika sama-sama menghadapi proses persidangan, yang satu selalu disiplin menghadiri persidangan selama 21 kali, sementara yang satunya lagi, sering mangkir dengan berbagai alasan. Ditambah lagi playvacum yang terus di galangkan melalui media sosial seolah beliau sengaja dikriminalisasikan oleh penguasa. Padahal jelas sudah kesalahan-kesalahan beliau.

Maka sewajarnya harusnya kita cerdas bersikap, tidak boleh membela berlebihan bila memang terindikasi mempunyai kesalahan maka biarkan proses hukum berjalan, tidak usah menyangkut-pautkan hal-hal lain diluar kasus hukum yang memang sudah jelas dilakukannya.

Dalam tulisan sebelumnya saya pernah menulis tentang kedua tokoh ini yang sama sekali tidak layak untuk dijadikan tokoh kebinekaan atau simbol perjuangan dari masing-masing kubu, sebab keduanya sama-sama tidak bisa menjaga sikap berbicara. Pun kasus yang menjerat keduanya sama-sama dilahirkan dari perkataan yang entah disengaja atau tidak jelas sudah terindikasi ke ranah hukum, yang satu sudah dijatuhkan vonis yang satu masih jadi tersangka.

Mari sudahi membela keduanya, kita bela saja indonesia yang tengah berjuang dalam segala lini, memperbaiki berbagai sektor untuk kemajuan bersama.

Jangan sampai habis energi masyarakat indonesia hanya mengurusi 2 orang ini.

Sewajarnya saja kita berupaya membela, toh kita negara hukum maka serahkan saja pada hukum kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun