Mohon tunggu...
Annas Nashrullah
Annas Nashrullah Mohon Tunggu... -

Annas Nashrullah - lahir di majalengka, April 1980. mengelola blog pribadi http://jejakAnnas.com follow @siiannas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rok Mini atau Otak Mini?

29 September 2011   16:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:30 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

rok mini, di beberapa minggu kemarin sempet naik daun. rok mini muncul, setelah gubernur dki Foke melontarkan pesan kepada masyarakat Jakarta khususnya para perempuan agar tidak mengenakan rok mini saat menggunakan jasa angkutan umum, untuk mencegah aksi perkosaaan seperti yang dialami RS (28) di mobil angkot D 02 belum lama ini oleh empat pemuda di angkutan kota alias angkot.


Statmen itu lantas memancing reaksi sekelompok wanita dengan menggelar aksi mengenakan kostum rok mini dan celana pendek (hot pants) di bundaran hi, jakarta. Katanya aksi rok mini dan hot pants itu dilakukan untuk menyadarkan semua pihak bahwa tragedi perkosaan bukan karena faktor pakaian perempuan, tetapi lebih karena niat dari pelaku.

Saya dari dulu resep bener kalo bahas soal rok mini, atau yang biasa saya pake dengan ungkapan "pamer" paha-dada. Dan setiap kali ada perdebatan (di dunia maia), saya selalu berada di posisi yang lawan arah dengan mereka yang menyalahkan otak laki-laki yang divonis mesum atau otak kotor.


Betulkah, otak laki-laki itu mesum? Saya sulit menjawab pertanyaan ini, karena saya belum dapet makna mesum yang sebenarnya. Karane saya tak sependapat jika pria terangsang saat melihat bagian tubuh perempuan yang terbuka itu disebut mesum. Karena rangsangan dan kecenderungan seks pasti ada sebagian besar manusia. Dan pria punya naluri seks lebih besar ketimbang perempuan.


Jadi aneh kalau gairah seks pria disalahkan ketika melihat bagian tubuh perempuan yang (mungkin di sengaja atau tidak) terbuka. Meskipun, kata saya, lebih aneh kalo ada pria yang cool ketika diembrakin paha dada. Karena sejatinya, wanitapun butuh pria yang punya gairah seks untuk menelorkan ahli waris.


Secara sederhana, pria manapun, apakah berjubah atau tidak, berjenggot atau tidak, jika melihat pemandangan aduhai di depan mata, tentu saja naluri kelaki-lakiannya akan muncul. Ini soal naluri. Lho wong yang rapi aja, yang berjilbab aja bisa jadi sasaran imajinasi liar, apalagi yang secara jelas-jelas terbuka.


Yang kedua, di sisi lain, perempuan-perempuan yang pakai rok mini itu, saya belum yakin kalau mereka nyaman mengenakannya. Temen saya bilang, kalo emang mereka nyaman, kenapa juga kalo duduk di jok mobil, di sadel belakang motor, atau duduk di kursi kantor tampak sibuk merapikan duduknya, meletakan tangan di kedua pahanya?


Artinya, merekapun sadar, kalau dengan mengenakan rok mini berpotensi mengundang aksi kejahatan. Setidaknya kalaupun tidak pemerkosaan, tapi jadi bahan omongan atau bahan imajinasi liar pria-pria normal sekalipun sudah tua bangka.


Nah kalo ada yang bilang, oooh tidak, justru itu karena otaknya. Jangan salahkan rok mininya, tapi salahkan otaknya. Lho, kenapa jadi nyalahin otak dan membatasi hak aktivitas otak untuk mengimajinasi apapun yang dilihat mata.


Tapi oke deh, kalo masih ngotot ini soal otak pria. Sekarang, bugil lah di depan saya, kemudian lenggak-lenggoklah di depan saya. Dijamin lebnih dari 100% saya tidak akan memerkosa dan membunuh otak mesum saya. Oke deal yah gadis seksi?!... ,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun