Mohon tunggu...
Anggarian Andisetya
Anggarian Andisetya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa, sosok yang belajar menjadi dewasa di tengah-tengah dunia yang (tidak) semakin dewasa\r\n\r\nBerkediaman di Dunia Maya @ Jejak-SangManyar.Blogspot.Com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Toilet Lari ke Parkiran

8 Januari 2012   10:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:10 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan untuk kesekian kali saya tertawa dan bergumam: pada tuli semua nih orang-orang. Setelah gencar dengan renovasi toilet seperti yang saya tulis beberapa waktu lalu, sekarang DPR siap dengan proyek barunya: ngebangun tempat parkir motor. Kalau toilet kemarin Rp. 2 miliar, proyek kali ini menghisap anggaran senilai Rp. 3 miliar. Apa yang ada dalam benak saudara-saudara kita ini ya?

Kadar kepekaan para anggota DPR rasanya mampus semampus-mampusnya. Sementara 300 gedung SD di Karangasem rusak parah, RSBI yang (kabarnya) gagal total, tingkat kemakmuran kita yang ngawang, mengapa mereka dengan beraninya mengebiri hak kita dengan memuaskan diri mereka dengan pembangunan-pembangunan yang individuil? Yang hanya dinikmati orang tertentu saja? Mengapa begitu mudahnya Rp. 5 miliar melayang untuk pembangunan para penguasa di Senayan sementara rakyat yang membuat mereka bertahta di sana mesti bergelut dengan jalanan dan mengemis demi suapan makan setiap hari? Apakah kita (bagi yang memilih) hanya menjadi batu pijakan yang seketika selesai digulirkan dan tenggelam dalam kolam?

Kita telah salah dan terus-menerus melakukan kesalahan yang sama: memilih orang-orang yang tak pantas dipilih. Ketika mereka, yang dengan murahnya kita sumbangkan suara mereka, lupa akan keberadaan dan asal-usul tahta di (maaf) pantat mereka, kitalah yang akan (kembali) menjadi korban. Disia-siakan, disisihkan, digilas proyek pembangunan ini dan itu. Kita hanya menjadi kutu dan kecoak. Merangkak di kegelapan berharap ada keajaiban yang menyulap kita menjadi ayam atau, syukur-syukur, kambing. Kita berburu remah-remah kebahagiaan dari orang-orang yang kita percayakan nasib kita bakal membahagiakan hari-hari kita. Nyatanya? Situasi makin lepas kendali. Hari ini. Esok. Atau nanti. Kehancuran sejengkal lagi.

Sebelum tulisan ini saya akhiri, mari kita main tebak-tebakan: dua hari lalu DPR merencanakan renovasi toilet. Lalu, agenda barunya adalah pembangunan ulang lahan parkir. Besok apa ya kira-kira? Ngganti plafon mungkin? Atau ganti lantai dibikin dari marmer? Ah. terserah Anda mau menebak apa.

-SALAM-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun