Mohon tunggu...
Arya Dinatha
Arya Dinatha Mohon Tunggu... -

Pemimpi, Penulis yang tidak produktif, Pengembara hati..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suatu Ketika: Seorang Pelacur Menyelamatkan Hariku

19 Januari 2011   12:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:24 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12955469831846894048

gerimis turun hampir setiap hari di bulan desember,
seperti tangisan perawan pedih menatap luka mega abu - abu gelap.
bagaimana aku bisa melupakanmu dari semua kesenangan & keterpurukan yang kita mainkan.

katamu, aku mencintaimu setiap hari....

hujan tak datang hari ini..                                                                                                             
aku mencuri beberapa foto wajahmu dalam album ingatan
tapi kamu masih tidur dan tetap tak mau bangun
aku disini setia menunggumu sampai terjaga
semoga tidak berhenti nafasmu...
karena aku ingin kau hidup meski bukan dalam kehidupanku
tiba - tiba geliat tubuhmu tak lagi seirama angin yang sering kau nyanyikan
malam malam sebelumnya.

ranjang itu:
jejak yang kau tinggalkan pada setiap malam bersama ribuan aroma
laki -laki yang menjamahmu liar!

Dengar ini; Aku rindu kamu... tapi aku, setiap saat berdo'a kepada Tuhan semoga
seumur hidupku tidak lagi dipertemukan denganmu.

Pic. Insert: fanfop.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun