menangislah untuk malam ini.. hingga air mata menjadi hujan untuk jalan setapak, untuk taman yang kita ciptakan, untuk akhir cerita yang tak pernah berujung.. katamu: aku tidak ingin semua ini terjadi.. kataku: aku tidak akan pernah berharap mentari terbit hari esok. aku selalu ingin menjadi malam dimana aku memelukmu dalam degup jantung dan tatapan kosong matamu.. aku selalu ingin menjadi pagi dimana aku mengantar kau kekasihku pulang lewati jalan kecil menuju rumahmu.. semestinya aku, jangan lagi menjemputmu kembali waktu itu.. karena aku tak mau lagi mengurai cerita pedih luka diantara hatimu. aku mencintaimu sebagaimana kamu mencintai hujan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H