begitu banyak sajak tentangmu berdesakan di langit kamarku tapi aku tak mampu menulisnya. tak satupun... membuka pintu kenangan yang tak pernah kau tutup rapi saat pergi setelah menelanjangi aku hingga larut.. semua adalah kamu! dan aku sekarang.. bersembunyi dari kepedihan yang tak siapapun bisa membayangkan isi hatiku sebenarnya. jalanku nanar digilas usia. kamu pergi aku terdiam lalu aku lebih memilih melanjutkan perjalanan hati ini mencari tempat walau untuk sekedar singgah barang sebentar.
"ah.. Kadang cinta hanya sebatas keheningan asap rokok. terlalu panjang untuk menuliskan cerita dibanding mengingatnya. setiap frame begitu nyata di kepala."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H