Mohon tunggu...
Jeilanzia T S Alves
Jeilanzia T S Alves Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

dayseeyou

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keinginan dan Kehendak dalam Filsafat Libidinal

11 Januari 2024   19:20 Diperbarui: 11 Januari 2024   19:25 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Keinginan dan Kehendak dalam Filsafat Libidinal Lyotard

Dalam kehidupan manusia, keinginan dan kehendak memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, sebab kedua hal tersebut merupakan faktor yang mendorong individu untuk bertindak, mencapai tujuan, dan meraih kebahagiaan. Meskipun keduanya terkait erat, ada perbedaan kecil dalam makna dan penggunaanya, dimana keinginan merujuk pada dorongang yang kuat untuk mencapai sesuatu, sementara kehendak merujuk pada kemauan yang disengaja untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Keinginan bisa berupa hal-hal materi seperti memiliki mobil baru, rumah impian, atau bisa berupa keinginan untuk mencapai tujuan tertentu dalam hidup seperti karir yang sukses, atau hubungan yang bahagia. Setiap keinginan seringkali didorong oleh keinginan pribadi dan bisa berbeda antara individu. Kehendak melibatkan kemampuan individu untuk mengendalikan tindakan mereka dan membuat pilihan yang sesuai dengan apa yang dianggap benar atau penting. Contohnya, seseorang mungkin memiliki keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat, tetapi kehendak mereka untuk menjaga kesehatan mereka akan mendorong mereka untuk memilih makanan yang lebih sehat.

Libido adalah istilah yang berasal dari teori psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Secara umum, libido merujuk pada energi psikis yang terkait dengan dorongan seksual dan kehidupan emosional. Dalam konteks filsafat libidinal, libido juga dapat diartikan sebagai kekuatan vital dan keinginan yang mendorong individu untuk mencapai kepuasan dan kebahagiaan dalam hidup mereka. Jadi, libido dalam filsafat libidinal mencakup lebih dari sekadar dorongan seksual, tetapi juga melibatkan aspek-aspek emosional dan kehidupan psikis lainnya.

Dalam filsafat libidinal, pendekatan yang dikemukakan oleh Lyotard menekankan pentingnya peran libido dalam pemahaman kita tentang dunia. Libido adalah istilah yang berasal dari teori psikoanalisis yang dikembangankan oleh Freud, namun secara umum, libido juga merujuk pada energi psikis yang terkait dengan dorongan seksual dan kehidupan emosional. Sedangkan dalam konteks filsafat libidinal, libido dapat diartikan sebagai kekuatan penting dan keinginan yang mendorong seseorang untuk mencapai kepuasan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Maka bisa disimpulkan bahwa libido dalam filsafat libidinal tidak hanya mencakup soal dorongan seksual, tetapi juga melibatkan aspek-aspek emosional dan kehidupan psikis lainnya.

Melalui karyanya, Lyotard menggambarkan ekonomi libidinal sebagai cara pandang yang melibatkan energi seksual atau dorongan-dorongan libidinal dalam hubungan sosial, politik, dan budaya. Kemudian, ia juga berpendapat bahwa narasi besar atau meta-naratif yang digunakan dalam filsafat modernism telah kehilangan relevansinya. Menurut Lyotard, penolakan terhadap narasi besar ini merupakan salah satu ciri khas filsafat postmodernime. Lyotard juga menghubungkan trangersi dengan kekuatan libidinal Freud, yang memaparkan cara membangun filsafat libidinal dalam karya Lyotard "Economy Libidinal".

Dalam filsafat libidinal, keinginan dan kehendak memiliki peran yang penting. Keinginan merujuk pada dorongan-dorongan batin yang kuat yang seseorang rasakan, seperti keinginan untuk mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhannya. Kehendak, di sisi lain, adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan dan mengarahkan keinginan tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan, filsafat libidinal menekankan bahwa keinginan dan kehendak seseorang membentuk identitas dan tindakannya sebagai individu. Misalnya, dalam memilih bisnis structure seperti cooperative, sole proprietorship, closed corporation, firm, atau commanditaire vennootschap (CV), keinginan dan kehendak kita akan mempengaruhi pilihan yang kita buat berdasarkan tujuan dan kebutuhan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun