Seseorang datang membawa senyum
pada hari musim dingin malam itu,
bayangnya berlabuh jauh,Â
ingin kuucapkan selamat natal yang harum,
sebelum langit padam dan bintang -bintang muram.Â
Tapi, malam itu  mendadak malam yang pendek,
jarum jam pun berputar menggelinding angka-angka hampa,Â
jantungku berdetak sangat kencang,
Ia akan pulang melewati ladang-ladang puisi rindu.
Tak ada sepatah kata yang bisa menggores langit pilu.Â
Masihkah kita bertemu dalam satu nada sunyi?Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!