Mohon tunggu...
Jefri Asmoro Diyatno
Jefri Asmoro Diyatno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadi Diri Sendiri Lebih Baik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sejatinya ada ilmu maklum diatas ilmu ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kado Terindah Tuhan di Usiaku ke 29 Tahun

8 Januari 2023   19:40 Diperbarui: 8 Januari 2023   20:11 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPASIANA.COM - Hari ini mungkin menurut orang lain bukan waktu yang sangat spesial, melainkan menjadi hari yang biasa saja dan sama seperti hari-hari kemarin. Berbeda dengan mereka saya beranggapan bahwa ini merupakan yang saya tunggu-tunggu selama berjalanya waktu kewaktu dalam hidupku.

Dimana pada hari ini merupakan momentum yang sangat spesial selama sejarah perjalanan hidupku, yaitu dengan dilahirkannya saya di dunia ini, yang dikandung selama 9 bulan dan berhasil terlahir secara sehat walafiat dari rahim sang ibu. Akan tetapi orang yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya untukku sudah tiada. tepat di usiaku ke 27 Tahun Ibuku meninggal dunia dengan tutup usianya pada 47 tahun. Selisih 20 tahun saya dengan Almh. Ibundaku tercinta. Untukmu ibuku tercinta semoga engkau di tempatkan di surganya Allah SWT. Dan diampuni segala dosa-dosanya, serta di terima amal ibadah dan kebaikanya selama semasa hidupmu. Al-Fatihah, Aamiin.

Dokpri
Dokpri

Hari kelahiran saya, pada Minggu, 09 Januari 1994. Sehingga juga bertepatan dengan hari ini pada Senin, 09 Januari 2023. Cuma jatuhnya harinya beda akan tetapi pada tanggal di kalender tepat di tahun dan tanggal ini saya bertambah usia satu tahun, yang pada mulanya umur 28 tahun sehingga menjadi 29 tahun. Lalu bertambahnya usiaku dengan kata lain hari kelahiran saya di dunia ini yaitu mulai detik ini juga saya menginjakkan  usiaku yang ke 29 tahun hal ini menjadi titik terakhir sebelum mencapai usia ke 30 dari awal perjalanan menuju kedewasaan manusia.

Tak kusangka, hari ini aku masih bisa bernafas lega dan juga masih berdiri diatas kaki sendiri. Untuk meraih segala impian dan juga cita-cita hidup yang lebih baik.

Harapanpun tumbuh setiap saat sehingga dalam perjalanan hidup menuju kedewasaan memanglah dibutuhkan kedewasaan atau dengan kata lain kematangan hidup di satu fase dalam hidup manusia yang tak bisa dihindari, sekalipun kita tak pernah memintanya. Di usia kita pada lima tahun, mungkin masalah terbesar kita yang sering muncul adalah memilih warna pensil untuk mewarnai sebuah gambar pemandangan alam atau lukisan yang indah berupa suatu benda misalnya mewarnai rumah ataupun lukisan lainnya. Tetapi di usia saat ini dua puluh delapan tahun sampai usia tiga puluh tahun, masalah terbesar kita adalah bagaimana kita memilih 'pensil warna' untuk menggambar atau melukiskan sekaligus mewarnai kanvas yang besar pada hidup kita. Sehingga hasil yang kita warnaipun bisa dinikmati bukan diri kita sendiri melainkan orang lain.

Dokpri
Dokpri


Dan tidak ada yang salah dengan diri kita menjadi dewasa dan menua karena hitungan usia, akan tetapi harus tetap berjiwa muda dan tetap semangat menjalani hidup agar lebih baik di masa yang akan datang. Tetapi saat kamu beranjak 30 tahun, yang kamu butuhkan adalah jiwa muda dan sikap dewasa, mengetahui mana prioritas dan tanggung jawab, serta meninggalkan sikap kekanak-kanakan. Selanjutnya, diri kita mampu menjadi manusia yang bermanfaat dan juga bisa menebar kebaikan pada sesama manusia yang lainnya. Dalam hal ini kita bisa menempatkan sesuatu pada porsi dan tempatnya masing-masing. Tidak di campur adukan antar kepentingan hidup ini dan itu. Melainkan, mampu menjaga setiap saat dan juga bisa menjaga lisan maupun tulisan, serta tindak yang bisa merugikan orang lain. Namun itu semua tidaklah mudah, maka dari itu, mari kita syukuri setiap apa yang kita capai dan menjaga dengan baik-baik yang kita punya saat ini.

Dokpri
Dokpri

Terimakasih Tuhan Yang Maha Esa atas kado yang istimewa ini. Saya bisa berdiri dan bernafas lega untuk bisa melanjutkan hidup pada masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun