Mohon tunggu...
Jefry Albari Tribowo
Jefry Albari Tribowo Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Andrologi

dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And adalah seorang dokter spesialis Andrologi dan produser musik di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Website: andrologibanjarmasin.com

Selanjutnya

Tutup

Music

Puja Saja Aldi Taher!

8 April 2021   18:39 Diperbarui: 8 April 2021   18:45 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saya nyesel sudah nge-fans dengan artis yang satu ini sejak lama! Ternyata sifat aslinya baru kelihatan sekarang. Dasar pelakor!" tulisan di salah satu kolom komentar video youtube musisi yang baru mengeluarkan single anyar.

Memang sosok musisi tersebut menjadi pembicaraan hangat belakangan ini karena isu kasus kehidupan privasinya yang menyeruak ke publik. Mendadak banyak orang yang awalnya menyukai, berubah haluan menjadi benci sosok tersebut.

Bukan hanya kali ini kasus seperti itu terjadi. Bahkan jauh hari banyak musisi Indonesia lainnnya yang juga mendapatkan perlakuan kebencian serupa karena urusan kehidupan privasinya. Sebut saja musisi yang tiba-tiba kasus video syur-nya tersebar, hingga musisi yang dicap sebagai tokoh provokator di masa pandemi.

Sebetulnya saya sama sekali tidak menemukan korelasi antara urusan kehidupan privasi seorang musisi dengan kualitas karyanya. Jika ternyata urusan privasi seorang musisi bisa membuat lagu yang telah dibuatnya menjadi tiba-tiba tidak nyaman didengar, mungkin saya bisa memahami hal tersebut.

Jika dipikir-pikir lagi sebenarnya agak lucu, mengingat awal mula kita mengidolai seorang musisi adalah karena karyanya yang berkualitas, bukan dari sifatnya. Bahkan tidak ada satupun musisi yang terkenal karena sifatnya yang sopan, santun, dan hubungan asmara yang harmonis sementara karyanya jelek. Mereka semua selalu berasal dari satu buah karya lagu yang booming  dan memiliki tempat di telinga masyarakat luas.

Tentu musisi adalah sosok publik figur masyarakat luas, sehingga apa yang dilakukannya akan menjadi konsumsi publik. Namun, yang perlu kembali diingat adalah sebuah karya yang bagus tidak menjamin sifat seorang musisi itu berkolerasi lurus pula. Bahkan banyak musisi, layaknya seniman lainnya, memiliki sifat yang agak unik dan nyentrik. Di sinilah perannya orang tua memberikan bimbingan kepada anak-anaknya agar tidak terpengaruh dengan sifat nyentrik seorang musisi.

Saya pribadi tidak begitu mempermasalahkan aspek lain (di luar musik) dari musisi yang saya idolai. Entah di luar karyanya ternyata ia seorang pelakor, provokator, atau bahkan pemabuk, saya sama sekali tidak peduli. Karena saya sudah memberikan semacam filter dalam mengidolai seorang musisi, yakni hanya karyanya saja. Urusan sifat tidaklah menjadi salah satu tolak ukur, sehingga saya tidak heran jika nanti musisi idola saya terasandung kasus karena masalah pribadinya.

Lagipula jika saya mencari seseorang untuk saya idolai sifatnya, saya akan mencari sosok lain yang memang dituntut harus bisa bersifat baik dan bijaksana, seperti pemuka agama atau petinggi negara. Akan tetapi jika kalian masih bersikeras mencari sosok musisi yang bisa sekaligus dijadikan role model dalam berprilaku, mungkin kalian bisa mulai mengidolai Aldi Taher. Karyanya bagus dan sifatnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Betul, kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun