IndonesiaÂ
Seantero bumi pernah mendengar kisah eksistensi negerikuÂ
Berdiri diatas luka dan penderitaan
Bergerak diantara gulita dan seberkas cahaya
Menyapa diantara tuli dan kebisingan
Mencinta dan putus asa pada saat yang samaÂ
Indonesia
Perlahan kami berjalan dalam taktis dan sinergi
Mengubah tunggal menjadi jamak
Mengernyitkan dahi dan meghapus dahaga
Melawan raga yang telah dipecundangi kaum penjajah
Menyatukan tekad yang menjadi pondasi
meruncingkan bambu yang menjadi senjata
menguntai benang yang berwujud sang saka
Meleburkan diri dalam sorak-sorai
Berteriak dalam satu irama
Indonesia merdekaaaaa !
350 tahun telah sirna
mengembalikan hak istimewa yang mestinya milik kita
Mewariskan pusaka namun bukan uang
Mutiara yang menjadi fakta atas keindahan negeri ini.
Wahai jiwa-jiwa yang kini menikmati
Masihkah kalian mengenang peradaban negeri ini?
Mengenang para pejuang yang menyiasati kemerdekaan
Merasakan luka dari kaum tertindas
Menjaga warisan negeri dari kami yang terjajah
Merasakan cinta yang menjembatani luka dan harapan
Wahai jiwa yang terus berevolusi
Mungkin masa kini berbeda dengan masa itu
Namun sejarah adalah fakta yang menyiratkan bahwa kecintaan akan negeri tidak dibatasi ruang dan waktu
Bersatulah..
Memperjuangkan pusaka dan mengibarkan sang saka
Menikmati namun tak mendistraksi
Bersaing namun tidak berpecah
Berselisih namun tidak mengesampingkan
Berbeda pendapat namun tetap seirama
Seirama dalam visi yang sama
Bhineka tunggal ika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H