Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berkata Positif

24 Oktober 2022   05:32 Diperbarui: 24 Oktober 2022   06:16 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin, 24 Oktober 2022
Pekan Biasa XXX
Ef. 4: 32-5:8
Luk. 13: 10-17

"Hiduplah sebagai anak-anak terang", nasihat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus dan tentu kepada kita sekalian. Hidup sebagai anak terang berarti mengarahkan segala hati, pikiran, perkataan dan perbuatan untuk tidak merugikan dan membuat derita orang lain melainkan membawa suka cita, damai, kegembiraan dan pembebasan bagi orang lain. Dengan demikian, setiap orang berhak mengambil bagian dalam Kerajaan Kristus dan Allah. Kerajaan Kristus dan Allah itu kerajaan bersih dan terang, maka siapa yang memiliki hati, pikiran, perkataan dan perbuatan yang gelap dan kotor tidak layak berada di dalamnya.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi anak terang adalah menghindari perkataan yang kotor dan negatif. Misalnya kebiasaan mencaci maki orang lain atas dasar apapun. Ketika mencaci maki orang lain, maka kita sementara menelanjangi diri sendiri. Kita sementara menurunkan harga diri dan martabat diri kita dan orang lain. Bahkan kita melukai keistimewaan diri dan sesama yang sedari awal adalah makhluk yang istimewa. Senjata makan tuan.

Mari berjuang untuk menggunakan dan memproduksi perkataan yang positif. Tata dan atur hati dan pikiran untuk menjadi sumber kata-kata yang memotivasi, menghibur, berdaya mengubah, memberi harapan dan menyehatkan jiwa dan raga diri maupun orang lain. Kisah Yesus menyembuhkan seorang wanita yang diikat oleh iblis berdasarkan panggilan hati yang bersih dan positif. "Hai, ibu penyakitmu telah sembuh", adalah kata-kata yang memiliki wibawa, aura positif yang tidak hanya menyembuhkan tetapi menyelamatkan.

Selamat Bermenung.
Tuhan memberkati kita dan semesta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun