Pada malam ini, Kamis 28/04/2022, kami kedatangan seorang tamu besar yang begitu familiar di republik ini, khususnya untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur.Â
Dialah Bapak Ansy Lema, anggota DPR RI dari partai PDIP Perjuangan. Dialah yang selama ini sangat vocal dan getol dalam memperjuangan kepentingan masyarakat NTT pada umumnya, khususnya Daerah DAPIL II di gedung DPR RI.Â
Pembicaraannya selalu berbasis data, solusi yang ditawarkan pun begitu realitis, bahasanya pun tegas tetapi penuh etika, penuh visi ke masa yang akan datang dengan program yang terukur. Ia pribadi yang banyak omong tetapi banyak ber-aksi, ber-aksi dari apa yang dia saksikan, berbuat sesuai yang ia bicarakan.
Kedatangannya ini terbilang berkat dan rahmat bagi kami. Ya seorang pejabat, mau sisihkan waktu untuk berjumpa dengan kami. Walaupun memiliki jadwal kegiatan yang padat, ia tetap menyempatkan diri untuk mampir di Pastoran Seon. Belum lagi, proses agar ia mampir pun terbilang cepat, tak direncanakan sebelumnya.
Saya memang sudah mengenal beliau sejak masih menjalani frater di Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui-Kupang. Kala itu ia dan rombongan ke Seminari tinggi untuk memperkenalkan diri dan juga program-programnya ketika ia juga menjadi salah satu kontestan dalam PILEG.Â
Kini ia telah terpilih dan menjadi anggota DPR RI. Perjuangannya di Senayan pun sering ditampilkan dalam media sosial. Tampak dalam perjuangannya, bahwa ia tidak hanya punya asa tetapi juga rasa cinta untuk NTT. Ia tidak hanya punya kata tetapi juga punya data demi NTT. Ia tidak hanya punya gaya berjuang tetapi tetapi punya daya juang. Semuanya untuk NTT
Dengan pengenalan yang sedikit dan juga ketertarikan akan perjuangannya itulah yang membuat saya "nekat" meminta beliau untuk mampir ngopi di Pastoran Seon.Â
Berkat bantuan saudara Roy Tey Seran, malam itu pun ia mau untuk mampir di Seon, padahal waktu menunjukkan pukul 21. 00 WITA lewat. Ia sendiri menelpon langsung saya untuk mengatakan kesediaannya untuk mampir. Dengan dikawal oleh PATWAL dan juga pihak kepolisian dari Kapolsek Malaka Timur, beliau dan rombongan  tiba di Pastoran Seon.
Saya, bersama Rm. Lando, Pr dan Fr. Firminus menjemput mereka tanpa persiapan apapun, lazimnya penjemputan seorang pejabat besar. Kami saling menyapa satu sama lain dan masuk ke dalam kamar makan.
Di dalam kamar makan, kami menyuguhkan kepada mereka makanan dan minuman apa adanya. Kacang tanah yang sudah digoreng, Aqua gelas dan juga minuman khas Timor alias sopi kepala.
Di dalam kamar makan inilah kami lebih banyak bersapa ria, bercerita banyak hal baik tentang keadaan paroki Seon, maupun tentang kehidupan sosial-politik di daerah Malaka, NTT dan juga untuk Indonesia seluruhnya. Kami berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang segala yang pernah kami alami.Â
Demikian, beliau pun bercerita apa adanya; tentang kesaksian hidupnya, tentang pandangannya terhadap situasi di NTT dan masih banyak lainnya. Dengan gayanya yang khas dan energik sebagaimana yang nampak dalam sidang di Gedung Nusantara, ia  mencoba menjelaskan banyak hal terkait pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan. Kami pun menjelaskan tentang beberapa hal yang ia tanyakan kepada kami.