Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memandang Salib Tuhan, Meraih Kehidupan

5 April 2022   05:37 Diperbarui: 5 April 2022   05:39 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 05 April 2022
Pekan Prapaskah V
Bil. 21: 4-9
Yoh. 8: 21-30

Sahabat-sahabat ...
Peristiwa peninggian atau pemuliaan Yesus di atas Salib telah diungkapkan secara simbolik-antisipatif dalam Perjanjian Lama. Hal itu dinyatakan dalam pembuatan ular tembaga oleh Musa sesuai perintah Tuhan, dan Umat Israel yang memandangnya akan sembuh dan tetap hidup akibat pagutan ular oleh karena dosa mereka. Kesadaran akan kesalahan mereka membuat mereka yang menyesal sembari memandang ular tembaga, akan memperoleh kesembuhan.

Pada akhirnya, penyataan atau kepenuhan tanda simbolik-antisipatif merujuk dan menyata dalam peristiwa Salib Tuhan. Yesus yang ditinggikan di atas salib. Siapa yang memandang Yesus tersalib, dia mengambil bagian dalam buah Salib Tuhan sendiri yaitu selamat dari maut atau kebinasaan akibat dosa.

Sahabat-sahabat ...
"Jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu", kata Yesus. Memandang salib Tuhan bukan berarti tindakan inderawi melainkan tindakan iman. Artinya setiap orang mengarahkan iman dan kepercayaan pada Tuhan yang tersalib, bahwa Dialah yang "datang dari atas" untuk menyelamatkan manusia.

Memandang Salib juga berarti bertobat.  Bahwasanya setiap orang menyadari kesalahannya, menyesalinya, menyatukan kemauan untuk berubah lalu membiarkan Darah dan Air yang mengalir dari Salib Tuhan membersihkan, menyucikan dan membersihkannya. Salib Tuhan adalah kurban penghapusan dosa dan tanda perdamaian Allah dan manusia.

Percayalah dan teruslah bertobat.

Selamat Bermenung. Semangat beraktifitas. Jangan lupa bahagia.
Tuhan memberkati, Doa Bunda Maria, Para Kudus dan Mgr. Gabriel Manek, SVD menyertai selalu.

Jeff Ndun, Jr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun