Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Korbankan yang Pasti untuk yang Masih Mungkin

3 Maret 2022   06:17 Diperbarui: 3 Maret 2022   06:20 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: sawahinggureo.com

Kamis, 03 Maret 2022
Hari sesudah Rabu Abu
Ul. 30: 15-20
Luk. 9: 22-25

Sahabat-sahabat ...
Janji Allah itu pasti; pasti selamat dan pasti  baik. Janji manusia dan atau ilah-ilah itu mungkin. Kalau pun pasti, pasti hasilnya sementara dan menghancurkan. Karena manusia adalah makhluk sementara dan orientasi akhir ilah-ilah adalah maut.

Kitab Ulangan menampilkan Musa yang memperjelas hal ini. Bahwa di dalam Allah terdapat kehidupan, berkat dan keberuntungan. Di dalam ilah atau selain Allah ada kematian, kutuk dan kebinasaan. "Pililah kehidupan, supaya engkau tidak mati, baik engkau maupun keturunanmu, yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya", demikian firman Tuhan.

Sahabat-sahabat ...
Janji yang sama langsung diungkapkan oleh Yesus sendiri. Bahwa siapa saja yang tetap berpaut, berpegang teguh pada Tuhan selalu mendapat jaminan akan kehidupan dan keselamatan. Kata Yesus "barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya".

Kalau dalam Ulangan, janji itu diungkapkan lewat Musa alias manusia, dan dalam Injil janji itu langsung diungkapkan oleh Yesus Kristus, Putera Allah. Pertanyaannya untuk kita adalah adakah kita ragu dengan janji Tuhan? Mengapa kita masih ragu dengan janji Tuhan? Apa sesungguhnya yang kita mau?. Atau janji siapakah yang harusnya kita butuh dan percaya?

Kadang kita membuang banyak tenaga, waktu, pikiran dan lain hanya untuk mengejar sesuatu yang masih mungkin sedangkan janji Tuhan yang bersifat pasti kita kompromikan bahkan abaikan. Kadang kita korbankan yang paling prinsipil dan substansial dalam hidup ini untuk sesuatu yang tambahan. "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan  atau merugikan dirinya sendiri?", tanya Yesus.

Selamat Bermenung dalam Masa Prapaskah. Semangat Melayani Dengan Sepenuh Hati.
Tuhan memberkati. Doa Bunda Maria, Para Kudus dan Mgr. Gabriel Manek, SVD menyertai slalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun