Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sedia dan Setia Sebagai Pewarta

26 Januari 2022   08:03 Diperbarui: 26 Januari 2022   08:04 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto.mirifica.net

Rabu, 26 Januari 2022
PW Santo Timotius dan Titus, Uskup
2Tim. 1:1-8
Luk. 10:1-9

Sahabat-sahabatku ...
Kita merayakan Pesta Wajib St. Timotius dan Santo Titus. Dua orang yang hidup pada awal Gereja Perdana. Mereka semua menjadi pengikut Kristus berkat pewartaan St. Paulus. Misalnya St. Timotius, disebut sebagi murid kesayangan St. Paulus. Ia selalu diajak ke mana saja oleh St. Paulus. Ia akhirnya menjadi Uskup di Efesus. Titus adalah seorang bukan Yahudi. Namun ia pun percaya dan mengikuti Kristus berkat pewartaan St. Paulus. Ia terkenal sebagai pembawa damai atau solusi bila ada perselisihan. Ia banyak kali diutus oleh St. Paulus ke komunitas-komunitas kristiani untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dan terutama meneguhkan iman mereka lewat pengajaran-pengajarannya.

Sahabat-sahabatku ...
"Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena dia. Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya", nasihat dan peneguhan St. Paulus untuk Timotius. Nasihat dan peneguhan ini relevan hingga sekarang bagi pengikut Kristus. Bahwasannya sebagaimana Yesus mengutus tujuh puluh murid, kita pun diutus oleh-Nya. Kita diutus ke tengah dunia yang penuh dengan tantangan dan resiko. Kita diutus untuk mewartakan suka cita dan kabar baik dari Tuhan. Hendaklah hal yang patut kita hayati adalah berani dan siap sedia-setia kepada Tuhan dalam segala hal.

Sahabat-sahabatku ...
Dalam konteks sekarang tantangan kita adalah kenikmatan materi, kuasa, keinginan diri yang tak teratur dan tak menyelamatkan. Hendaklah kita tidak masuk dalam berhala diri lalu melupakan dan mengabaikan Tuhan dan Injil-Nya. Hendaklah kita jangan membuat identitas diri kita sebagai pengikut Kristus menjadi kabur dan luntur karena kita lemah dan terjerumus dalam rayuan duniawi; uang, harta, dan lain-lain. Kita perlu membuka diri untuk kembali melihat dan menghayati syarat-syarat yang diajukan Yesus dalam bacaan Injil yaitu; tetap bergantung pada kekuatan Tuhan, hadir untuk membawa keselamatan bagi orang lain dan tetaplah bergembira dalam pelayanan.

Selamat Bermenung. Jangan Lupa Bahagia.
Tuhan memberkati. Doa Para Malaikat, Bunda Maria, St. Timotius dan St. Titus serta Mgr. Gabriel Manek, SVD menyertai kita selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun