Masa Natal telah berakhir. Tahun Baru pun telah dilalui. Walaupun demikian, kisah, kasih dan makna Natal dan Tahun Baru tak akan usai. Tuhan selalu lahir di hati setiap orang yang percaya kepada-Nya. Setiap waktu adalah baru untuk setiap orang yang mampu memaknainya.
Hari ini Jumat, 14 Januari 2022 Asrama Paroki Seon mengadakan acara Natal dan Tahun Baru bersama. Acaranya berlangsung di Pendopo Pastoran Seon. Semua anak asrama hadir dan terlibat dalam acara ini.
Mereka semua yang mempersiapkan segalanya. Makan-minum pun dikerjakan sendiri dengan bantuan para pendamping asrama; Ibu Paula Meak, Ibu Lina Asa dan Ibu Itha Luan.
Acara berlangsung tepat pukul 19. 00 WITA. Acara dipandu oleh Metry. Dalam acara ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti; petuah dari para Romo, makan malam bersama, bagi kado oleh Rm. Alo dan kegiatan rekreasi bersamaÂ
Dalam petuahnya, Rm. Lando menegaskan beberapa hal yaitu persaudaraan dalam sebuah komunitas. Tentang ini ia menghimbau agar bergaul menyeluruh bukan buat blok-blok atas nama tempat asal. Selain itu hidup bersama untuk membantu bukan untuk saling menyusahkan satu sama lain. Ia juga menegaskan tentang budaya saling menghormati dan menghargai antara adik dan kakak. Cara memanggil seseorang dalam hidup bersama harus memperhatikan tingkatan kelas, umur dan lain-lain. Tentang pendidikan kognitif, ia menegaskan agar memanfaatkan jam belajar yang sudah ada dengan sebaik-baiknya. Ia mengingatkan bahwa anak-anak asrama memiliki keistimewaan karena memiliki waktu belajar.Â
Pada kesempatan selanjutnya, Rm. Jeff pun memberikan beberapa pandangan. Ia mengatakan tentang kebiasaan berbahasa daerah sangat mempengaruhi pola dalam berbahasa Indonesia baik dalam tulisan maupun lisan. Bahasa daerah bukan tidak penting tetapi harus tahu tempatnya. Bahasa daerah itu bahasa ibu, tetapi bahasa Indonesia itu bahasa pemersatu. Selain itu mengingatkan anak-anak untuk tidak membebani diri dengan hal-hal bukan menjadi domain utama mereka. Tugas anak sekolah atau pelajar adalah belajar. "Dunia sekarang adalah dunia persaingan. Tidak mampu akan kalah, mampu akan maju. Tidak berilmu akan mundur, berilmu akan maju", katanya. Pada bagian terakhir, ia menekankan pentingnya kedisiplinan hidup, khususnya dalam menghayati lima kata emas yang sederhana tetapi sangat bermakna yaitu salam, terima kasih, tolong, permisi dan, minta maaf.
Setelah petuah dari kedua pastor ini dilanjutkan dengan makan malam bersama. Makan dan minuman yang disiapkan dinikmati penuh suka cita dan kegembiraan.
Acara kemudian berlanjut. Rm. Alo membagikan kado natal untuk anak-anak. Pada tempat yang pertama, Rm. Alo memberi penghargaan kepada anak asrama yang berhasil tampil sebagai juara umum di sekolah yaitu Fina Nana. Ia mendapat buku bacaan yang bagus. setelah itu, acara bagi kado dikemas dalam cerdas cermat. Rm. Alo memberi pertanyaan dan yang berhasil menjawab akan diberi hadiah. Acara ini begitu seru karena anak-anak berlomba tampil sebagai yang cepat untuk menjawab pertanyaan. Ada yang mendapat hadiah buku, sabun, rinso dan lain-lain.Â
Acara disempurnakan dengan rekreasi bersama. Ada karaoke dari anak-anak asrama. Sandro menyanyikan lagu "Taka Falta", Fr. Firminus menyanyikan lagu "janji suci" dan seterusnya. Mereka berlomba-lomba untuk bernyanyi apa adanya. Ada juga yang bermain kartu bersama.
Acara diakhiri dengan doa bersama. Sebelum doa ada pengarahan singkat lagi dari Rm. Alo. Ia menegaskan agar menghargai waktu dengan melaksanakan apa yang ada dalam aturan asrama. Ia mencontohkan supaya keluar sekolah, gunakan jam istirahat untuk tidur siang supaya tidak mengantuk saat studi malam. Selain itu ia memotivasi anak-anak untuk berani tampil di depan, misalnya lewat menyanyi. "Jangan berani karena rame-rame, harus berani tampil sendiri. Kamu semua mampu dan bisa hanya masih takut. Harus berani", tutupnya.