Mohon tunggu...
Jefri Bule
Jefri Bule Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lone Detective

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Akhirnya Disamperi Densus Juga

6 Juni 2013   21:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:26 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi-lagi sambil kukur-kukur, saya menyahut. "Iyo yo Den, jan-jane aku sing kleru yo".

(Lagi-lagi, sambil garuk-garuk kepala, saya menyahut, "Iya ya Den, mungkin saja saya yang keliru ya.")

Dengan wajah masih kelihatan mangkel, Den Sus beringsut, "Ora ming jan-jane. Ning kowe kuwi nyoto kleru. Wis, aku arep mulih. Arep ngeleb sawah dihisik. Assalamualaikum."

(Dengan wajah masih cemberut, Den Sus beringsut, "nggak hanya mungkin, tetai kamu ini jelas keliru. Sudah, saya mau pulang. Mau mengairi sawah dulu. Assalamualaikum.")

Segera saya menjawab, "Waalaikum salam wr.wb, suwun semprotane yo Den."

(Segera saya menjawab, "Waalaikum salam wr.wb, smaksih omelannya ya  Den.")

Dari kejauhan Densus kembali menjawab, "Sak uni-unimu".

Pelan pelan saya bangkit sambil membatin. Ternyata, Densus dikampungkku itu seperti DENSUS 88 beneran. Saya hanya melontarkan dua-tiga peluru pertanyaan, dia balik memberondong jawaban pakai M16. Tretetetetetetetetetetet. Pantesan panggilannya Densus. Dari pihak lawan hanya melontarkan satu dua peluru dari pistol rakitan, mbalesnya sak kayange diberondong habis-habisan.

TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun