Mohon tunggu...
jefri99
jefri99 Mohon Tunggu... Buruh - Mencoba mengatakan kebenaran dengan tetap hindari fitnah (meski kadang terasa pahit)

Berjuang dan terus berjuang, berbagi ilmu kepada yang kekurangan, belajar mengatakan kebenaran(meski tiada teman)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bupati Madiun & Camat Gemarang, Tak Mau Ketinggalan Ikutan Selfie

9 Desember 2015   10:40 Diperbarui: 11 Desember 2015   19:42 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi narsisme atau nampang di media sosial nampaknya sudah menjadi trend bagi semua kalangan. Hobi foto diri sendiri atau biasa akrab disebut selfie, nampaknya tidak cuma mewabah remaja. Kalangan elite sekaliber presiden, pejabat, selebriti dan tokoh politik pun sudah terjangkit wabah selfie. Trend selfie sedang melonjak tajam di jejaring sosial. Awalnya, kata “selfie” tumbuh dari sebuah forum online di Australia pada tahun 2002. Saking ngetrennya, selfie kini sudah menjadi bagian gaya hidup, bahkan kata selfie masuk dalam kamus dan ditempatkan sebagai Oxford English Dictionary’s 2013 Word of The Year. Melihat fenomena ini, salah satu operator selular baru-baru ini melakukan survai mengenai trend selfie yang bertautan erat dengan media sosial, seperti Facebook, Twitter, Line, BBM, WhatsApp, atau media sosial lainnya.

Seperti yang dilakukan oleh Bupati Madiun(H.Muhtarom.S.Sos) dan Camat Gemarang, Kab.Madiun,Prov.Jawa Timur(Erick Sanjaya, AP) beberapa bulan yang lalu di sebuah tempat wisata. Jika kita melihat sisi positif dari selfie yang dilakukan oleh kedua pejabat tersebut, menggambarkan kedekatan yang tiada berjarak antara atasan dan bawahan. Ini merupakan energi positif yang sangat diperlukan untuk membangun Kabupaten Madiun, lebih cepat dan besar, menerapkan PERDA dan PERBUB sebagaimana mestinya, tanpa ada upaya konspirasi. Sinergi yang terus menerus dan tak terputus akan memberikan warna dominan dalam pembangunan dan penegakkan supremasi hukum di Kabupaten Madiun. Terlepas kedekatan dari arti yang lain, selfie selain merupakan ajang mejeng/ dokumentasi kenangan, selfie bisa berarti pula symbol kedekatan hati diantara orang yang terlibat dalam selfie tersebut.

Sebuah Team Responden di Surabaya mengadakan anilisa tentang selfie, total responden yang disurvai 311 orang pada golongan umur 12-19 tahun, dengan bauran pendidikan SMP dan SMA masing-masing 54% dan 46%. Adapun metode yang dipakai Random Sampling. Dari kelas VII sampai XII yang disurvai ketika ditanya, apakah pernah melakukan foto selfie? Jawabannya 60% ya dan 40% tidak. Dan dari responden yang menjawab ya, 64% lebih suka foto selfie rame-rame dan sisanya 36% lebih suka sendirian. Dari 60% yang pernah melakukan foto selfie ada beberapa alasan, 30% mengaku biar eksis di media sosial, 30% untuk iseng atau coba-coba, 14% sebagai bahan up date profile (Facebook, Twitter, Line, BBM, WhatsApp, dan media sosial lainnya), 13% mengaku memang merupakan hobi, 10% mengemukakan alasannya biar gaul, dan 3% untuk seru-seruan. (Atik Sugierni,Mdn)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun