Pada tahun 2013, dua ilmuwan, yaitu Peter Higgs dari Inggris dan Francois Englert dari Belgia, dianugerahi Nobel Fisika berkat penemuan teori yang berkaitan dengan mekanisme partikel di tatanan subatom. Penemuan ini terkait dengan “Partikel Tuhan” yang mampu menjelaskan bagaimana partikel yang merupakan basis penyusun materi memperoleh massanya. Temuan ini mengungkap teka-teki asal-usul alam semesta dan berasal dari medan tak terlihat yang memenuhi seluruh jagat raya. Tanpa medan tersebut, kita tidak akan eksis, karena dari kontak dengan medan tersebut, partikel jadi memiliki massa.
Apa Itu Partikel Tuhan?
Partikel Tuhan, atau lebih tepatnya boson Higgs, adalah salah satu partikel dasar dalam model standar fisika partikel. Ditemukan pada tahun 2012 melalui percobaan di Large Hadron Collider (LHC), akselerator partikel terbesar di dunia yang terletak di CERN (European Organization for Nuclear Research) di Jenewa, Swiss.
Sejarah Penemuan:
- Peter Higgs, seorang ilmuwan fisika, memprediksi keberadaan partikel hebat yang dapat menciptakan dan memusnahkan alam semesta sejak tahun 1964.
- Pada 1995, bukti-bukti menguatkan keberadaan partikel ini mulai muncul, tetapi jawaban pasti masih belum ditemukan.
- CERN akhirnya menemukan jejak-jejak partikel Tuhan pada 2012 dan dinamainya Higgs boson.
- Penemuan ini dianggap sebagai salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah manusia.
Peran Higgs Boson:
- Secara sederhana, Higgs boson adalah partikel pembentuk massa.
- Semua objek fisik, mulai dari atom hingga alam semesta, terbentuk karena partikel pembentuk massa ini.
- Meskipun ukurannya sangat kecil (lebih kecil dari partikel atom), kekuatannya hampir tanpa batas.
- Bayangkan, jika kita temukan Higgs boson sebesar bola basket, planet mungkin akan lenyap karena energinya yang luar biasa .
Implikasi Teori:
- Higgs boson bertanggung jawab terhadap massa dan pembentukan alam semesta melalui Big Bang sekitar 13,8 miliar tahun lalu.
- Penemuan ini membuka pintu untuk pemahaman lebih dalam tentang asal-usul dan struktur alam semesta kita.
Partikel Tuhan, meskipun kecil, memiliki dampak besar dalam memahami dasar-dasar alam semesta. Penemuan ini mengajarkan kita tentang keajaiban dan kompleksitas yang menyusun dunia di sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H